Berburu camilan Thailand
Aneka jajanan yang biasanya dijajakan penjual di pinggiran jalan negeri khas negeri asal Nichkhun dari grup idola K-pop 2PM, BamBam GOT7 dan Lisa BLACKPINK itu seperti Som Tam dan Pad Thai yakni juga siap memanjakan lidah
Jakarta (ANTARA) - Anuga Asia 2022 Thailand yang kembali digelar secara luring dan berlangsung di kawasan IMPACT Muang Thong Thani, Bangkok sejak 24 Mei lalu berakhir pada Sabtu ini.
Sejak pukul 10.00 waktu Thailand hingga malam nanti, orang-orang baik itu warga Thailand maupun non-Thailand bisa menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 atau Thai Pass diperbolehkan masuk untuk menuntaskan hasrat berburu kuliner termasuk oleh-oleh yang menurut salah satu exhibitor pameran dibanderol dengan harga lebih murah ketimbang biasanya.
THAIFEX- Anuga Asia sendiri berlangsung di Hall 1-3 IMPACT Challenger dan Hall 5-10 IMPACT Exhibition Center. Ada beragam produk makanan dan minuman yang tersedia dan siap dibawa pulang bagi para pemburu kuliner, mulai dari buah-buahan segar seperti durian, kelapa dan delima, kemudian produk buah yang dikeringkan, mi instan dari berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, Jepang, China, Korea Selatan hingga Indonesia.
Selain itu, ada pula beragam produk boga bahari atau seafood, cokelat, kacang-kacangan, permen buah dan produk minuman kopi termasuk yang dengan kemasan berlabel foto grup idola K-pop Bangtan Sonyeondan (BTS) di luar kemasannya.
Harga yang ditawarkan berbeda untuk setiap produk, namun khusus untuk makanan ringan rata-rata sekitar 100-200 baht atau sekitar Rp42.662-85.325 per tiga bungkus. Untuk camilan buah durian yang dikeringkan ukuran 40 gram, misalnya, dijual 200 baht atau Rp85.325 per 3 buah. Bila beruntung, pengunjung juga bisa mendapatkan ekstra camilan lain sesuai kebaikan hati penjual.
Produk saus khas Thailand dibanderol 13-27 baht atau sekitar Rp5.546-11.518. Sementara produk lainnya semisal manisan buah plum atau prem ukuran 90-220 gram dijual dengan harga 50-100 baht atau Rp21.331-42.662. Harga ini lebih murah 5-20 baht dari biasanya. Sementara itu, puding yang terbuat dari kelapa dijual 100 baht per tiga kemasannya.
Bagi yang mencari durian, sekurang-kurangnya ada toko yang bisa didatangi. Keduanya menawarkan harga 120-160 baht atau Rp51.195-68.260 untuk 1 kg durian. Salah satu toko sebelumnya bahkan menjual 1 kg durian 179 baht atau Rp76.366.
Aneka jajanan yang biasanya dijajakan penjual di pinggiran jalan negeri khas negeri asal Nichkhun dari grup idola K-pop 2PM, BamBam GOT7 dan Lisa BLACKPINK itu seperti Som Tam dan Pad Thai yakni juga siap memanjakan lidah.
Sampel makanan gratis dan demo memasak menjadi salah satu daya tarik yang tak bisa dilepaskan dari perhelatan acara kuliner. Pengunjung bisa mencicipi satu per satu sampel makanan yang tersedia dan mencoba langsung hidangan yang disajikan para chef. Bila dirasa sesuai dengan selera pengunjung, maka meja kasir siap menanti pengunjung.
Para pengunjung muslim yang peduli dengan kehalalan produk bisa menemukan berbagai pilihan makanan dan minuman khas Thailand di sini yakni di Hall 10 yang dikhususkan untuk Halal Market, Organic Market, Future Food Market, Startup, Taste Innovation Show dan Trend Zone.
Saat ini ada berbagai produk makanan minuman asal Thailand yang sudah mencantumkan logo halal di kemasan mereka. Bila ragu, atau tidak menemukan label halal, maka bisa tanyakan langsung ke penjual. Terkadang, tak semua produsen mencantumkan logo halal di kemasan mereka yang dijual di Thailand, karena sejumlah alasan, salah satunya masih dalam proses mendapatkan sertifikasi halal atau mempertimbangkan biaya pengurusan sertifikasi.
Thailand sendiri diketahui menjadi salah satu negara produsen makanan halal di dunia. Sertifikasi halal dan logo dikeluarkan oleh The Central Islamic Council of Thailand (CICOT). Informasi detil mengenai produk apa saja yang sudah mendapatkan sertifikasi dan logo halal bisa didapatkan di laman resmi CICOT.
Tak hanya makanan dan minuman, perlengkapan dapur hingga usaha bidang kuliner seperti mesin pencetak kue, pengaduk es krim hingga pemotong sayuran pun siap dibawa pulang pengunjung yang berminat.
THAIFEX - Anuga Asia 2022 dihelat untuk memenuhi kebutuhan operator dan inovator industri Food and Beverage (F&B), sekaligus mengajak pengunjung menyaksikan perubahan wajah industri makanan dan minuman saat ini. Operator industri makanan diharuskan mengadaptasi bisnis mereka untuk menghadapi pasar F&B yang berubah akibat pandemi COVID-19.
Selama pameran, para pelaku industri yang menciptakan produk-produk yang membuat kemajuan dalam minuman kopi atau teh, fine food, layanan makanan, teknologi makanan, makanan beku, buah dan sayur, daging, beras, seafood dan makanan manis nantinya menampilkan pendekatan berbeda dalam merancang dan memproduksi produk mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pengunjung pun bisa menikmati pengalaman mencoba makanan masa depan yang akan segera tersedia di Thailand dan negara-negara lain.
Dari sekitar 1.300 peserta pameran lokal dan internasional, sebanyak 581 perusahaan membawa produk paling inovatif mereka, dengan 57 pemenang yang mendapatkan pengakuan saat mereka menyoroti inovasi terdepan mereka di THAIFEX - Anuga Taste Innovation Showcase. Setiap produk dialokasikan ke segmen khusus dengan beberapa kategori yang mewakili area-area berbeda di lantai pameran. Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi beberapa produk besar tersebut saat mereka mengunjungi sembilan aula pameran.
Sebelumnya, dalam sesi wawancara dengan media asal Indonesia, Vietnam dan Thailand, Managing Director Koelnmesse selaku penyelenggara pameran yang bekerja sama dengan Departemen Promosi Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Thailand (DITP), Kamar Dagang Thailand (TCC), Mathias Kuepper mengatakan, THAIFEX -Anuga Asia 2022 menjadi platform yang membantu mengurangi tantangan di industri Food and Beverage (F&B) yang termasuk sangat terdampak COVID-19, mendorong nilai dalam industri F&B, memungkinkan bisnis ini berkolaborasi dan berinovasi dalam waktu singkat sehingga diharapkan berbuah peningkatan diversifikasi, adanya peluang pertumbuhan baru, inovasi baru dan penciptaan nilai bagi pemangku kepentingan.
Sejak pukul 10.00 waktu Thailand hingga malam nanti, orang-orang baik itu warga Thailand maupun non-Thailand bisa menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 atau Thai Pass diperbolehkan masuk untuk menuntaskan hasrat berburu kuliner termasuk oleh-oleh yang menurut salah satu exhibitor pameran dibanderol dengan harga lebih murah ketimbang biasanya.
THAIFEX- Anuga Asia sendiri berlangsung di Hall 1-3 IMPACT Challenger dan Hall 5-10 IMPACT Exhibition Center. Ada beragam produk makanan dan minuman yang tersedia dan siap dibawa pulang bagi para pemburu kuliner, mulai dari buah-buahan segar seperti durian, kelapa dan delima, kemudian produk buah yang dikeringkan, mi instan dari berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, Jepang, China, Korea Selatan hingga Indonesia.
Selain itu, ada pula beragam produk boga bahari atau seafood, cokelat, kacang-kacangan, permen buah dan produk minuman kopi termasuk yang dengan kemasan berlabel foto grup idola K-pop Bangtan Sonyeondan (BTS) di luar kemasannya.
Harga yang ditawarkan berbeda untuk setiap produk, namun khusus untuk makanan ringan rata-rata sekitar 100-200 baht atau sekitar Rp42.662-85.325 per tiga bungkus. Untuk camilan buah durian yang dikeringkan ukuran 40 gram, misalnya, dijual 200 baht atau Rp85.325 per 3 buah. Bila beruntung, pengunjung juga bisa mendapatkan ekstra camilan lain sesuai kebaikan hati penjual.
Produk saus khas Thailand dibanderol 13-27 baht atau sekitar Rp5.546-11.518. Sementara produk lainnya semisal manisan buah plum atau prem ukuran 90-220 gram dijual dengan harga 50-100 baht atau Rp21.331-42.662. Harga ini lebih murah 5-20 baht dari biasanya. Sementara itu, puding yang terbuat dari kelapa dijual 100 baht per tiga kemasannya.
Bagi yang mencari durian, sekurang-kurangnya ada toko yang bisa didatangi. Keduanya menawarkan harga 120-160 baht atau Rp51.195-68.260 untuk 1 kg durian. Salah satu toko sebelumnya bahkan menjual 1 kg durian 179 baht atau Rp76.366.
Aneka jajanan yang biasanya dijajakan penjual di pinggiran jalan negeri khas negeri asal Nichkhun dari grup idola K-pop 2PM, BamBam GOT7 dan Lisa BLACKPINK itu seperti Som Tam dan Pad Thai yakni juga siap memanjakan lidah.
Sampel makanan gratis dan demo memasak menjadi salah satu daya tarik yang tak bisa dilepaskan dari perhelatan acara kuliner. Pengunjung bisa mencicipi satu per satu sampel makanan yang tersedia dan mencoba langsung hidangan yang disajikan para chef. Bila dirasa sesuai dengan selera pengunjung, maka meja kasir siap menanti pengunjung.
Para pengunjung muslim yang peduli dengan kehalalan produk bisa menemukan berbagai pilihan makanan dan minuman khas Thailand di sini yakni di Hall 10 yang dikhususkan untuk Halal Market, Organic Market, Future Food Market, Startup, Taste Innovation Show dan Trend Zone.
Saat ini ada berbagai produk makanan minuman asal Thailand yang sudah mencantumkan logo halal di kemasan mereka. Bila ragu, atau tidak menemukan label halal, maka bisa tanyakan langsung ke penjual. Terkadang, tak semua produsen mencantumkan logo halal di kemasan mereka yang dijual di Thailand, karena sejumlah alasan, salah satunya masih dalam proses mendapatkan sertifikasi halal atau mempertimbangkan biaya pengurusan sertifikasi.
Thailand sendiri diketahui menjadi salah satu negara produsen makanan halal di dunia. Sertifikasi halal dan logo dikeluarkan oleh The Central Islamic Council of Thailand (CICOT). Informasi detil mengenai produk apa saja yang sudah mendapatkan sertifikasi dan logo halal bisa didapatkan di laman resmi CICOT.
Tak hanya makanan dan minuman, perlengkapan dapur hingga usaha bidang kuliner seperti mesin pencetak kue, pengaduk es krim hingga pemotong sayuran pun siap dibawa pulang pengunjung yang berminat.
THAIFEX - Anuga Asia 2022 dihelat untuk memenuhi kebutuhan operator dan inovator industri Food and Beverage (F&B), sekaligus mengajak pengunjung menyaksikan perubahan wajah industri makanan dan minuman saat ini. Operator industri makanan diharuskan mengadaptasi bisnis mereka untuk menghadapi pasar F&B yang berubah akibat pandemi COVID-19.
Selama pameran, para pelaku industri yang menciptakan produk-produk yang membuat kemajuan dalam minuman kopi atau teh, fine food, layanan makanan, teknologi makanan, makanan beku, buah dan sayur, daging, beras, seafood dan makanan manis nantinya menampilkan pendekatan berbeda dalam merancang dan memproduksi produk mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pengunjung pun bisa menikmati pengalaman mencoba makanan masa depan yang akan segera tersedia di Thailand dan negara-negara lain.
Dari sekitar 1.300 peserta pameran lokal dan internasional, sebanyak 581 perusahaan membawa produk paling inovatif mereka, dengan 57 pemenang yang mendapatkan pengakuan saat mereka menyoroti inovasi terdepan mereka di THAIFEX - Anuga Taste Innovation Showcase. Setiap produk dialokasikan ke segmen khusus dengan beberapa kategori yang mewakili area-area berbeda di lantai pameran. Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi beberapa produk besar tersebut saat mereka mengunjungi sembilan aula pameran.
Sebelumnya, dalam sesi wawancara dengan media asal Indonesia, Vietnam dan Thailand, Managing Director Koelnmesse selaku penyelenggara pameran yang bekerja sama dengan Departemen Promosi Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Thailand (DITP), Kamar Dagang Thailand (TCC), Mathias Kuepper mengatakan, THAIFEX -Anuga Asia 2022 menjadi platform yang membantu mengurangi tantangan di industri Food and Beverage (F&B) yang termasuk sangat terdampak COVID-19, mendorong nilai dalam industri F&B, memungkinkan bisnis ini berkolaborasi dan berinovasi dalam waktu singkat sehingga diharapkan berbuah peningkatan diversifikasi, adanya peluang pertumbuhan baru, inovasi baru dan penciptaan nilai bagi pemangku kepentingan.