Jakarta (ANTARA) - Aktor Jessica Mila dan Winky Wiryawan mengaku kesulitan dan harus ekstra sabar ketika harus beradu akting dengan boneka animatronics di “The Doll 3”.
“Yang pasti susah sih untuk beradu akting dengan boneka. Jauh lebih susah dibanding harus adu akting sama manusia,” ungkap Jessica Mila kepada ANTARA, Sabtu (21/5).
“Karena ketika sama boneka kan, dia nggak ada emosinya. Jadi kita nggak bisa saling bertukar emosi. Biasanya kalau sama lawan main bisa lihat-lihatan, terus saling bertukar emosi. Saling memberikan aksi reaksi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Jessica juga menjelaskan bahwa boneka tersebut dioperasikan oleh tim khusus. Sehingga, dia pun harus bekerja sama dengan tim itu untuk menyeimbangkan emosi antara dirinya dan boneka itu.
“Karena ini boneka animatronics, yang dioperasikan sama beberapa orang, jadi ketika beradegan sama boneka itu, kita juga harus bekerja sama dengan orang yang mengoperasikan bonekanya. Dan itu jauh lebih susah,” kata Jessica.
Hal serupa juga disampaikan oleh Winky. Dia menjelaskan bahwa boneka tersebut dioperasikan oleh lima hingga tujuh orang.
Seringkali gerakan yang dilakukan sang boneka pun tak sesuai dengan arahan sutradara. Sehingga seluruh pemain pun harus mengulang kembali adegan tersebut.
“Satu boneka ini yang remote itu ada lima sampai tujuh orang. Jadi dari divisi kepala sendiri ada mata, hidung, kerutan pipi, dan segala macam. Ada juga gerakan bahu, tangan, kaki, badan, semuanya itu sekali gerak ada empat divisi dan lima orang itu bergerak berbarengan,” jelas Winky.
“Yang menjadi lumayan sulit adalah ketika bonekanya salah sedikit, ada satu scene dimana alisnya itu harusnya tidak seperti yang pak Rocky inginkan. Sementara kita adegannya udah maksimal banget. Terus di cut karena bonekanya senyum,” tambahnya.
Ketika adegan terus di ulang, Winky pun sempat merasa kewalahan. Sebab saat boneka tersebut sudah sesuai dengan arahan sutradara, emosinya pun justru sudah menurun.
Oleh karena itu, Winky mengatakan bahwa sejak awal sang sutradara Rocky Soraya telah mengingatkan bahwa pembuatan film ini membutuhkan kesabaran.
“Jadi ketika kita emosinya udah sampai titik tertentu yang sudah tinggi, bonekanya kadang salah. Karena nggak gampang juga main remote-nya. Tapi pas bonekanya udah benar, eh emosi kita yang turun. Jadi kayak roller coaster banget,” ujar Winky.
“Dari awal memang waktu reading pak Rocky juga sudah bilang ya bahwa di sini kita tes kesabaran. Belum pernah melakukan tes ini (menggunakan boneka animatronics) di industri film Indonesia. Jadi kita coba ya, kita sabar, kita jalanin,” tutupnya.