Pertamina Hulu Rokan berhasil bor 145 sumur baru, berkontribusi 12.000 barel per hari

id PHR, Sumur, migas, bor

Pertamina Hulu Rokan berhasil bor 145 sumur baru,  berkontribusi 12.000 barel per hari

Ilustrasi - Aktivitas pengeboran minyak di Blok Rokan, Riau. ANTARA/HO-Pertamina.

Pekanbaru, (ANTARA) - Program pengeboran sumur baru PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang masif dan agresif berkontribusi positif terhadap tingkat produksi Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Sejak awal tahun hingga Rabu (11/5), PHR WK Rokan berhasil mengebor 145 sumur baru, atau rata-rata lebih dari satu sumur per hari. Kerja keras tersebut untuk mencapai target pengeboran 400-500 sumur baru di WK Rokan pada tahun ini.

Pengeboran sumur-sumur baru di WK Rokan sejauh ini berkontribusi rata-rata lebih dari 12.000 barel minyak per hari (BOPD), sehingga dapat menjaga tingkat produksi di WK migas terbesar kedua di tanah air tersebut.

"Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan terus menunjukkan tren menaik. PHR akan menambah rig lagi agar dapat meningkatkan produksi di WK Rokan," ungkap Dirut PHR Jaffee A dalam keterangan yang diterima di Pekanbaru, Jumat.

Tahun ini, PHR berencana menambah jumlah rig hingga menjadi 26 rig pengeboran dan 47 rig workover/well service (WOWS). Hingga April lalu, PHR mengoperasikan 19 rig pengeboran dan 28 rig WOWS.

Sebelumnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (kanan) berdialog dengan para pekerja ketika mengunjungi salah satu lokasi pengeboran di Lapangan Minas, Kabupaten Siak, Riau, pada Senin (9/5).

Pada kunjungan kerja kali ini, Basuki dan rombongan meninjau salah satu lokasi rig pengeboran di Minas dan berdialog dengan pekerja di lapangan.

WK Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional dengan rata-rata produksi tahunan sekitar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) untuk periode September-Desember 2021. Seluruh hasil lifting WK Rokan juga diperuntukkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina guna mendukung ketahanan energi nasional.

Dalam paparannya, Jaffee menjelaskan bahwa PHR berhasil meningkatkan kinerja WK Rokan pasca alih kelola. Di antaranya kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang makin rendah, peningkatan nilai investasi dan kegiatan pengeboran secara masif-agresif. Dia juga menjelaskan peran WK Rokan dalam pengembangan digitalisasi di lingkungan Subholding Upstream Pertamina dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).