Bandarlampung (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, statusnya meningkat menjadi level III dari sebelumnya yang statusnya level II.
"Statusnya GAK sudah ditingkatkan dari level II jadi level III sejak Minggu (24/4) pukul 18.00 WIB," kata Petugas Pos Pantau GAK di Lampung Selatan, Andi dihubungi dari Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa pada Minggu dari Pos Pantau, Gunung Anak Krakatau terdengar mengeluarkan suara gemuruh dan juga terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan sinar api.
"Erupsi GAK pada Minggu (24/4) ketinggian mencapai 3.000 meter, dan sinar apinya mencapai 200 meter maksimal dari puncak gunung," kata dia.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan dan wisatawan agar tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer dalam situasi level III. Namun masyarakat masih tetap masih bisa beraktivitas serta tidak termakan oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab kebenarannya terkait GAK.
"Masyarakat bisa menghubungi BPBD setempat atau ke Pos Pantau GAK untuk tau status dan situasinya. Untuk pagi tadi GAK mengalami penurunan aktivitas, namun kami akan terus pantau perkembangannya," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan rilis resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 1 - 24 April 2022 ditandai dengan terekamnya 21 kali gempa letusan.
Kemudian, 155 kali gempa embusan, 14 kali Harmonik, 121 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 38 kali gempa Vulkanik Dalam, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan50mm) serta terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal, 6 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 gempa Terasa dengan skala I MMI.
Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.
Kemudian, secara pengamatan visual, tinggi embusan asap selama periode 1 - 24 April 2022 dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya jelas hingga tertutup kabut.
Saat cuaca cerah teramati embusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom embusan sekitar 25 – 3.000 meter dari atas puncak GAK, dengan angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.
Kemudian, teramati letusan dengan tinggi kolom 50 - 2.000 meter dari atas puncak gunung. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.
Berita Terkait
Erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi Rabu pukul 17.54 WIB
Kamis, 12 Januari 2023 10:50 Wib
PVMBG: Ketinggian letusan Gunung Anak Krakatau capai 157 meter
Rabu, 6 Juli 2022 15:19 Wib
BMKG imbau pengelola usaha-pemda siaga setelah Anak Krakatau Level 3
Selasa, 26 April 2022 8:01 Wib
Gunung Anak Krakatau erupsi 9 kali, hindari berada di radius 2 Km
Sabtu, 5 Februari 2022 8:20 Wib
Ma'ruf: Ya gak papa sih, kalau Prabowo umumkan 80 kandidat menteri
Rabu, 10 April 2019 21:02 Wib
PNS gak boleh pake gas subsidi
Sabtu, 7 Oktober 2017 23:32 Wib