Pengelola Tol Cipali tambah dua jalur air antisipasi banjir di Km 136
Cirebon (ANTARA) - Pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menambah dua jalur air atau box culvert di Sungai Cilalanang Km 136 untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat luapan air ketika cuaca ekstrem terjadi.
"Untuk mengantisipasi genangan kami menambah jalur air dari satu menjadi tiga," kata General Manager Operasi Astra Tol Cipali Suyitno di Cirebon, Jabar, Rabu.
Suyitno mengatakan penambahan jalur air di aliran Sungai Cilalanang di Km 136 itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir di ruas tol.
Mengingat pada tahun lalu, kata Suyitno, air luapan dari Sungai Cilalanang, sempat menghambat laju kendaraan, karena air masuk ke jalan tol, meskipun tidak berlangsung lama.
"Ini antisipasi kita menghadapi cuaca ekstrem, agar tidak lagi terjadi seperti tahun kemarin," tuturnya.
Selain itu, lanjut Suyitno, untuk mengantisipasi terjadinya bencana saat cuaca ekstrem, pihaknya juga telah menyiapkan petugas di sekitar titik rawan bencana, seperti longsor dan juga banjir.
Tujuannya, kata Suyitno, yaitu agar ketika ada kejadian yang bisa menyebabkan hambatan di jalur tol, bisa segera diatasi.
"Kita sudah petakan titik yang rawan, dan juga telah menyiapkan petugas di sekitar lokasi rawan," katanya.
"Untuk mengantisipasi genangan kami menambah jalur air dari satu menjadi tiga," kata General Manager Operasi Astra Tol Cipali Suyitno di Cirebon, Jabar, Rabu.
Suyitno mengatakan penambahan jalur air di aliran Sungai Cilalanang di Km 136 itu untuk mengantisipasi terjadinya banjir di ruas tol.
Mengingat pada tahun lalu, kata Suyitno, air luapan dari Sungai Cilalanang, sempat menghambat laju kendaraan, karena air masuk ke jalan tol, meskipun tidak berlangsung lama.
"Ini antisipasi kita menghadapi cuaca ekstrem, agar tidak lagi terjadi seperti tahun kemarin," tuturnya.
Selain itu, lanjut Suyitno, untuk mengantisipasi terjadinya bencana saat cuaca ekstrem, pihaknya juga telah menyiapkan petugas di sekitar titik rawan bencana, seperti longsor dan juga banjir.
Tujuannya, kata Suyitno, yaitu agar ketika ada kejadian yang bisa menyebabkan hambatan di jalur tol, bisa segera diatasi.
"Kita sudah petakan titik yang rawan, dan juga telah menyiapkan petugas di sekitar lokasi rawan," katanya.