Popal yang berbasis di Kopenhagen telah mempelopori upaya evakuasi bagi atlet putri dari Afghanistan menyusul pengambilalihan negara tersebut oleh Taliban pada Agustus.
Popal mengatakan melalui Twitter bahwa Kardashian dan merek "shapewear"nya membayar penerbangan charter, termasuk bagi pemain remaja. Radrizzani mengatakan "kami merasa terhormat telah memainkan peran kami" dalam upaya tersebut, dalam pernyataannya di Twitter.
Upaya tersebut juga dibantu oleh Rabbi New York Moshe Margaretten, kata Popal.
"Terima kasih @KimKardashian dan @SKIMS dari lubuk hati yang paling dalam karena dengan murah hati menyumbangkan semua pendanaan untuk penerbangan ini," cuit Popal.
Thank you @KimKardashian and @SKIMS from the bottom of my heart for generously donating all the funds for this flight. My mother is a big fan of yours, and now so am I! Kim Kardashian West is an example to others to step up to the plate and help others in their time of need.
— Khalida Popal (@khalida_popal) November 18, 2021
Popal, yang diakui oleh persatuan pemain sepak bola global FIFPRO atas upaya penyelamatannya, juga berterima kasih kepada Radrizzani.
"Terima kasih @andrearadri, ini adalah suatu kehormatan dan hak istimewa bekerja bersama dengan Anda dan orang-orang Anda yang hebat dan baik. Kita lebih kuat bersama-sama," cuitnya.
Badan sepak bola dunia FIFA pada Oktober mengatakan, evakuasi kelompok kedua yang terdiri atas 57 pengungsi dari Afghanistan yang terkait dengan sepak bola dan bola basket putri, yang sebagian besar terdiri atas perempuan dan anak-anak, telah diselesaikan setelah negosiasi.
Awal tahun ini, Australia mengevakuasi lebih dari 50 atlet putri Afghanistan dan tanggungan mereka, setelah dilobi oleh tokoh-tokoh terkemuka dari dunia olahraga, sementara beberapa pemain dari skuad sepak bola pemuda nasional Afghanistan mendapat suaka di Portugal.
Para pejabat Taliban mengatakan mereka tidak akan mengulangi aturan keras dari pemerintah mereka sebelumnya, yang melarang sebagian besar pendidikan anak perempuan dan melarang perempuan keluar di depan umum tanpa wali laki-laki.