Inter lanjutkan tren positif kala bekuk sepuluh pemain Fiorentina
Jakarta (ANTARA) - Inter Milan melanjutkan tren positif mereka kala membekuk Fiorentina 3-1 setelah tuan rumah harus menuntaskan pertandingan dengan sepuluh pemain dalam laga pekan kelima Liga Italia di Stadion Artemio Franchi, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Fiorentina memimpin hingga turun minum melalui gol Riccardo Sottil, tetapi Inter mampu membalikkan keadaan berkat Matteo Darmian dan Edin Dzeko.
Tugas Inter mempertahankan keunggulan semakin dimudahkan setelah Nicolas Gonzalez menerima kartu kuning kedua pada menit ke-78 dan Ivan Perisic kemudian melengkapi kemenangan Nerazzurri lewat gol larutnya.
Inter sementara naik ke puncak klasemen dengan koleksi 13 poin menggusur Napoli (12) yang baru main dua hari berselang, sedangkan Fiorentina (9) belum beranjak dari urutan kelima, demikian catatan laman resmi Liga Italia.
Fiorentina yang sebelumnya memenangi tiga pertandingan beruntun memasuki laga dengan baik dan nyaris memimpin lewat dua peluang Dusan Vlahovic yang sayangnya masih bisa dimentahkan oleh kiper Samir Handanovic.
Tim besutan Vincenzo Italiano itu akhirnya betul-betul sukses membuka keunggulan pada menit ke-22 saat Sottil berdiri bebas di area tiang jauh untuk menyambar bola sundulan Gonzalez.
Inter nyaris membalas delapan menit kemudian, sayang eksekusi tendangan bebas Hakan Calhanoglu yang akurat bisa ditepis oleh kiper Bartlomiej Dragowski.
Lantas pada menit ke-38, umpan tarik Perisic yang berusaha disapu Marco Benassi malah membuat bola bersarang ke dalam gawang Fiorentina, beruntung bagi bek sayap itu sebab hakim garis sudah mengangkat bendera pertanda offside dan gol dianulir.
Keunggulan Fiorentina bertahan hingga turun minun, tetapi raib tujuh menit memasuki babak kedua saat Darmian melepaskan tembakan sentuhan pertama atas umpan Nicolo Barella. VAR sempat meninjau proses serangan tersebut atas dugaan offside sebelum mengesahkan gol Darmian.
Gol tersebut menyuntik kepercayaan diri Inter yang tiga menit kemudian sepenuhnya membalikkan keadaan lewat tandukan keras Dzeko menyambut sepak pojok kiriman Calhanoglu demi membawa tim tamu memimpin 2-1 atas Fiorentina sejak menit ke-55.
Pada menit ke-78, Gonzalez melakukan tindakan yang tidak perlu ketika memprotes keputusan wasit memberikan pelanggaran terhadapnya setelah seragamnya ditarik oleh Alessandro Bastoni.
Tak puas dengan keputusan itu, Gonzalez memperlihatkan gestur sarkastik dengan menepuk tangannya di hadapan wajah wasit Michael Fabbri, yang segera disambut sang pengadil dengan kartu kuning kedua dan mengusir penyerang sayap Fiorentina itu dari lapangan.
Tindakan kontraproduktif Gonzalez jelas merugikan Fiorentina yang harus menuntaskan laga dengan 10 pemain saja di dalam lapangan dan ketimpangan itu memberi keleluasaan bagi Inter untuk semakin mencengkeram permainan.
Hasilnya, tiga menit jelang bubaran waktu normal Perisic melengkapi kemenangan Inter dengan sontekan sederhana menyelesaikan umpan sodoran Roberto Gagliardini ke gawang Fiorentina yang sudah terlanjur ditinggalkan Dragowski.
Inter selanjutnya akan menjamu Atalanta di Giuseppe Meazza pada Sabtu nanti, sedangkan Fiorentina sehari kemudian bertandang ke Friuli menghadapi Udinese.
Fiorentina memimpin hingga turun minum melalui gol Riccardo Sottil, tetapi Inter mampu membalikkan keadaan berkat Matteo Darmian dan Edin Dzeko.
Tugas Inter mempertahankan keunggulan semakin dimudahkan setelah Nicolas Gonzalez menerima kartu kuning kedua pada menit ke-78 dan Ivan Perisic kemudian melengkapi kemenangan Nerazzurri lewat gol larutnya.
Inter sementara naik ke puncak klasemen dengan koleksi 13 poin menggusur Napoli (12) yang baru main dua hari berselang, sedangkan Fiorentina (9) belum beranjak dari urutan kelima, demikian catatan laman resmi Liga Italia.
Fiorentina yang sebelumnya memenangi tiga pertandingan beruntun memasuki laga dengan baik dan nyaris memimpin lewat dua peluang Dusan Vlahovic yang sayangnya masih bisa dimentahkan oleh kiper Samir Handanovic.
Tim besutan Vincenzo Italiano itu akhirnya betul-betul sukses membuka keunggulan pada menit ke-22 saat Sottil berdiri bebas di area tiang jauh untuk menyambar bola sundulan Gonzalez.
Inter nyaris membalas delapan menit kemudian, sayang eksekusi tendangan bebas Hakan Calhanoglu yang akurat bisa ditepis oleh kiper Bartlomiej Dragowski.
Lantas pada menit ke-38, umpan tarik Perisic yang berusaha disapu Marco Benassi malah membuat bola bersarang ke dalam gawang Fiorentina, beruntung bagi bek sayap itu sebab hakim garis sudah mengangkat bendera pertanda offside dan gol dianulir.
Keunggulan Fiorentina bertahan hingga turun minun, tetapi raib tujuh menit memasuki babak kedua saat Darmian melepaskan tembakan sentuhan pertama atas umpan Nicolo Barella. VAR sempat meninjau proses serangan tersebut atas dugaan offside sebelum mengesahkan gol Darmian.
Gol tersebut menyuntik kepercayaan diri Inter yang tiga menit kemudian sepenuhnya membalikkan keadaan lewat tandukan keras Dzeko menyambut sepak pojok kiriman Calhanoglu demi membawa tim tamu memimpin 2-1 atas Fiorentina sejak menit ke-55.
Pada menit ke-78, Gonzalez melakukan tindakan yang tidak perlu ketika memprotes keputusan wasit memberikan pelanggaran terhadapnya setelah seragamnya ditarik oleh Alessandro Bastoni.
Tak puas dengan keputusan itu, Gonzalez memperlihatkan gestur sarkastik dengan menepuk tangannya di hadapan wajah wasit Michael Fabbri, yang segera disambut sang pengadil dengan kartu kuning kedua dan mengusir penyerang sayap Fiorentina itu dari lapangan.
Tindakan kontraproduktif Gonzalez jelas merugikan Fiorentina yang harus menuntaskan laga dengan 10 pemain saja di dalam lapangan dan ketimpangan itu memberi keleluasaan bagi Inter untuk semakin mencengkeram permainan.
Hasilnya, tiga menit jelang bubaran waktu normal Perisic melengkapi kemenangan Inter dengan sontekan sederhana menyelesaikan umpan sodoran Roberto Gagliardini ke gawang Fiorentina yang sudah terlanjur ditinggalkan Dragowski.
Inter selanjutnya akan menjamu Atalanta di Giuseppe Meazza pada Sabtu nanti, sedangkan Fiorentina sehari kemudian bertandang ke Friuli menghadapi Udinese.