BPBD Sumsel prakirakan potensi karhutla makin meningkat

id Karhutla, SUmatera Selatan, BPBD, KLHK, Kekeringan, TMC

BPBD Sumsel prakirakan potensi karhutla makin meningkat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan memproyeksikan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan akan semakin meningkat melihat kondisi saat ini lahan-lahan mineral dan gambut mengalami kekeringan karena tidak ada hujan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sumatera Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan memprakirakan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah ini semakin meningkat jika melihat kondisi saat ini lahan-lahan mineral dan gambut mengalami kekeringan karena tidak ada hujan.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD  Sumatera Selatan Ansori di Palembang, Rabu, mengatakan untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi pihaknya telah meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat segera melakukan upaya-upaya intervensi cuaca.

Seperti penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan penambahan unit helikopter pembom air (water bombing) untuk menurunkan hujan supaya kelembaban wilayah rawan terbakar tersebut dapat terjaga.

“Sekarang masih efektif dilakukan TMC walaupun masuk musim kemarau tapi potensi awan hujan masih ada,” kata dia.
Baca juga: PT Rimba Hutani Mas bantu sarana dan prasarana pencegahan karhutla di TN Berbak-Sembilang
Baca juga: Sumsel minta tambahan helikopter pengeboman air atasi karhutla


Pelaksanaan TMC sendiri sudah dilakukan secara intensif dengan menabur 15 ton NaCl di 10 wilayah rawan karhuta Sumatera Selatan dan Jambi pada 10-27 Juni 2021 bekerja sama  dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan perusahaan PT Sinar Mas.

Namun menurutnya kondisi saat ini kembali mengkhawatirkan sebab mengalami puncak musim kering pada pertengahan Agustus dengan peningkatan suhu udara berada di titik panas 33 derajat Celcius sehingga apabila lahan tidak segera dibasahi kondisi tersebut akan mudah menimbulkan api.

“Tidak dapat dipastikan apakah ke depan akan turun hujan dengan intensitas tinggi, maka perlu ditanggulangi supaya potensi karhutla di Sumsel tidak semakin parah,”imbuhnya.

Sementara itu Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto mengatakan, Sumatera Selatan saat ini berada dalam kondisi yang sangat rawan kebakaran sebab air permukaan tanah mulai mengering dan cuaca sangat terik.

Oleh sebab itu, pihaknya juga merekomendasikan adanya pelaksanaan TMC lagi di Sumatera Selatan seiring dengan adanya permintaan BPBD ke BNPB dalam hal modifikasi cuaca tersebut.

“Semua sepakat meminta dukungan untuk membantu pembasahan gambut dan ketersediaan air terutama di wilayah-wilayah rawan,” tandasnya.
Baca juga: 50 ekor gajah di SM Padang Sugihan Kabupaten OKI selamat dari karhutla
Baca juga: Polda Sumsel turunkan Brimob ke kabupaten rawan karhutla