Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palembang, Sumatera Selatan menyebut proses pembelajaran tatap muka jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dimulai pada Juli 2021 dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat karena masih pandemi COVID-19.
Kepala Disdik Kota Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Senin, mengatakan PTM diberlakukan karena data zonasi menunjukkan rata-rata kecamatan berada di zona oranye dan kuning.
"Selain itu ada desakan yang besar dari orang tua dan guru ingin sekolah tatap muka ini dilaksanakan," ujarnya.
Namun, pihaknya lebih dahulu berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Palembang, IDI Palembang, Ombudsman Sumsel, dan KPAI untuk mematangkan konsep pembelajaran yang telah disusun.
Pembelajaran tatap muka di tengah pandemi, rencananya hanya berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB dengan satu kelas hanya diisi 15 murid serta tidak ada jam istirahat.
Selain itu, semua orang yang berada di sekolah wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) serta memastikan kantin tidak dibuka, sehingga orang tua harus membekali anaknya dengan makanan sendiri.
Zulinto menambahkan desakan orang tua yang ingin PTM karena tidak optimal pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama satu tahun terakhir akibat minimnya interaksi siswa dengan guru.
Pihaknya meminta semua sekolah negeri maupun swasta siap menerapkan PTM dengan kelengkapan protokol kesehatan.
"Kami akan rapat dengan para kepala sekolah terkait persiapannya, jika semua kepsek setuju artinya di Juli nanti sekolah tatap muka mulai dibuka," kata dia.