Temuan kasus varian India B1617 di Sumsel tertular dari kontak keluarga

id B1617 sumsel, b117 sumsel, varian india, COVID-19 sumsel, COVID-19 india, dinkes sumsel

Temuan kasus varian India B1617 di Sumsel tertular dari kontak keluarga

Kasi Survailans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri di Palembang, Senin (17/5) (ANTARA/Aziz Munajar/21)

Ada satu kasus B1617 yang terkonfirmasi positif setelah uji swab untuk keperluan kerja
Palembang (ANTARA) - Temuan kasus-kasus COVID-19 varian India B1617 di Sumatera Selatan sebagian besar tertular dari kontak keluarga, setelah pemeriksaan mendalam oleh dinas kesehatan setempat.

Kepala Seksi Survailans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri di Palembang, Senin, mengatakan rangkaian kontak kasus diketahui berdasarkan pelacakan saat keempatnya lebih dulu terkonfirmasi COVID-19, kontak keluarga dinilai wajar karena temuan kasus COVID-19 di Sumsel memang didominasi klaster keluarga.

"Ada satu kasus B1617 yang terkonfirmasi positif setelah uji swab untuk keperluan kerja," ujar Yusri.

Keempat kasus tersebut hanya mengalami gejala ringan saat terpapar B1617 pada Januari 2021 dan telah dinyatakan sembuh meski tiga di antara kasus itu berusia di atas 60 tahun.

Menurut dia, keempat kasus itu lebih dulu terkonfirmasi positif COVID-19 saat pemeriksaan swab di Sumsel, kemudian sampel keempatnya dikirim ke Balitbang Kemenkes Jakarta dan dinyatakan positif B1617.

Yusri juga menyebut keempatnya tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan maupun berkontak dengan orang asing ketika kemudian dinyatakan positif terinfeksi B1617.

Baca juga: Dinkes Sumsel lacak empat kasus COVID-19 varian India di empat kabupaten

Yusri meyakini keempat kasus yang berasal dari Palembang, Prabumulih, Muara Enim dan PALI itu tertular di dalam wilayah Sumsel karena varian B1617 telah menyebar serta menjadi transimisi lokal di wilayah setempat.

"Varian ini memang penyebarannya lebih cepat dibanding COVID-19," kata dia menambahkan.

Meskipun kontak kasus B1617 sudah terlacak namun Dinkes Sumsel tidak melakukan uji usap terhadap kontak-kontak kasus itu karena kasus hanya mengalami gejala ringan dan rentang temuan kasus juga sudah lebih dari 14 hari.

Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 Kota Palembang tertinggi di Sumsel

Selain itu temuan varian B1617 di Sumsel sendiri tidak dapat dideteksi secara berkelanjutan sama seperti temuan B117 sebelumnya, karena laboratorium di Sumsel hanya mampu mendeteksi COVID-19.

"Hanya Balitbangkes Kemenkes yang bisa memeriksa temuan varian-varian COVID-19," jelasnya.

Oleh karena itu pihaknya meminta warga di Sumsel agar tetap waspada karena kemungkinan B1617 dan B117 sudah menyebar hingga komunitas terkecil, terutama di wilayah dengan kasus positif COVID-19 yang tinggi.
Baca juga: Sebanyak 238.402 warga Sumsel sudah menerima vaksinasi COVID-19 tahap II
Baca juga: Tiga mutasi virus COVID-19 paling berbahaya banyak ditemukan di Sumsel