Jumlah kasus COVID-19 Kota Palembang tertinggi di Sumsel
Palembang (ANTARA) - Insiden COVID-19 atau jumlah kasus positif per 100.000 penduduk di Kota Palembang tercatat paling tinggi di Provinsi Sumatera Selatan mengalahkan Kota Lubuklinggau yang selama berbulan-bulan sebelumnya menempati peringkat pertama.
Data Dinas Kesehatan Sumsel per 14 Mei 2021, Sabtu, mencatat insidensi Kota Palembang berada di angka 675 yang berarti 675 orang dari 100.000 jiwa di Palembang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Maret 2020.
"Insidensi kasus di Sumsel masih fluktuatif naik dan turun," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri.
Naiknya insidensi Kota Palembang dipicu melonjaknya kasus positif dalam sebulan terakhir yang bahkan melampaui rekor harian kasus pada awal-awal COVID-19 di Sumsel.
Baca juga: Ahli: Vaksin Sinovac masih dapat diandalkan melawan B1617
Baca juga: Sebanyak 238.402 warga Sumsel sudah vaksin COVID-19 tahap II
Sementara Kota Lubuklinggau yang sejak kasus pertama menempati peringkat pertama insidensi kini berada di peringkat kedua dengan mencatatkan angka 601,6, disusul Kota Prabumulih (525,6), Muara Enim (254,5), Penukal Abab Lematang Ilir (245,6), Musi Banyuasin (211,3), Lahat (185,6).
Kemudian Musi Rawas (143,3), Muratara (139,4), Pagaralam (134,6), Banyuasin (129,1), OKU Timur (123,5), OKU (101), Ogan Ilir (67,1), Empat Lawang (43,0), OKU Selatan (34,8) dan OKI (21,6).
Sedangkan insidensi kasus COVID-19 secara keseluruhan di Sumsel terakumulasi sebesar 258,2 dengan total kasus positif yang mencapai 22.163 orang dari total 8,1 juta jiwa penduduk.
"Jika dibandingkan pertengahan April insidensi cenderung naik, tapi jika dibandingkan pekan lalu tampak cenderung menurun," kata Yusri menambahkan.
Data Dinas Kesehatan Sumsel per 14 Mei 2021, Sabtu, mencatat insidensi Kota Palembang berada di angka 675 yang berarti 675 orang dari 100.000 jiwa di Palembang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Maret 2020.
"Insidensi kasus di Sumsel masih fluktuatif naik dan turun," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri.
Naiknya insidensi Kota Palembang dipicu melonjaknya kasus positif dalam sebulan terakhir yang bahkan melampaui rekor harian kasus pada awal-awal COVID-19 di Sumsel.
Baca juga: Ahli: Vaksin Sinovac masih dapat diandalkan melawan B1617
Baca juga: Sebanyak 238.402 warga Sumsel sudah vaksin COVID-19 tahap II
Sementara Kota Lubuklinggau yang sejak kasus pertama menempati peringkat pertama insidensi kini berada di peringkat kedua dengan mencatatkan angka 601,6, disusul Kota Prabumulih (525,6), Muara Enim (254,5), Penukal Abab Lematang Ilir (245,6), Musi Banyuasin (211,3), Lahat (185,6).
Kemudian Musi Rawas (143,3), Muratara (139,4), Pagaralam (134,6), Banyuasin (129,1), OKU Timur (123,5), OKU (101), Ogan Ilir (67,1), Empat Lawang (43,0), OKU Selatan (34,8) dan OKI (21,6).
Sedangkan insidensi kasus COVID-19 secara keseluruhan di Sumsel terakumulasi sebesar 258,2 dengan total kasus positif yang mencapai 22.163 orang dari total 8,1 juta jiwa penduduk.
"Jika dibandingkan pertengahan April insidensi cenderung naik, tapi jika dibandingkan pekan lalu tampak cenderung menurun," kata Yusri menambahkan.