3 WNI korban Abu Sayyaf tiba di kampung halaman Wakatobi

id korban abu sayyaf, abu sayyaf, wakatobi, nelayan, tni, filipina

3 WNI korban Abu Sayyaf tiba  di kampung halaman Wakatobi

Bupati Wakatobi Arhawi, Kapolres Wakatobi AKBP Suharman Sanusi dan jajaran forkompimda saat menyambut kedatangan tiga orang korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf yang tiba di Bandara Matahora Wakatobi menggunakan pesawat reguler Wings Air, Kamis (8/4/2021). (ANTARA/HO-Humas Polres Wakatobi)

Kendari (ANTARA) - Tiga orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf tiba di kampung halamannya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan selamat.

Kapolres Wakatobi AKBP Suharman Sanusi saat dihubungi melalui telepon selulernya dari Kendari, Jumat, mengatakan ketiga korban Abu Sayyaf tiba pada Kamis (8/4) sekitar pukul 13.50 WITA di Bandara Matahora Wakatobi menggunakan pesawat reguler Wings Air.

"Kedatangan ketiga orang warga Kecamatan Kaledupa, Wakatobi itu disambut oleh Bupati Wakatobi Arhawi, saya sendiri, Pabung Wakatobi Mayor Inf. Irham Katili, Danpos AL Wakatobi Letda Muhamad Tinri, Kasatintelkam Polres Wakatobi Iptu Laode Made," kata Suharman.

Ia menyampaikan kedatangan ketiga warga Wakatobi itu juga didampingi oleh dua orang Staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) Herman dan Puji, Perwakilan KBRI Manila Isman dan ditemani oleh masing-masing keluarga korban berjumlah delapan orang.

Ia menyebutkan ketiga korban Abu Sayyaf yang berhasil diselamatkan dan tiba di Wakatobi, yakni Arsyad Bin Dahlan, laki-laki,43 tahun warga Dusun Kakado, Desa Balasuna Selatan, Kecamatan Kaledupa, Wakatobi.

Kedua, Arizal Kastamiran, laki-laki 30 tahun, warga lingkungan Tapaa, Kelurahan Buranga, Kecamatan Kaledupa, Wakatobi.

Ketiga, Andi Riswanto Bin Hayono laki-laki, 27 tahun, warga Dusun Kakado, Desa Balasuna Selatan, Kecamatan Kaledupa, Wakatobi.

"Dijadwalkan ketiga orang tersebut bersama keluarga akan berangkat menuju Kaledupa pada hari ini (Jumat, 9/4) menggunakan kapal laut," jelasnya.

Staf Kemenlu dan Perwakilan KBRI Manila tidak mengantar sampai ke Kaledupa karena mereka akan kembali meninggalkan Wakatobi pada Sabtu (10/4).

"Kalau sampai ke keluarga di sana ada Polsek Kaledupa, nanti Polsek yang mengantar hingga sampai ke rumah keluarga mereka," jelas dia.

Selain ketiga korban, terdapat satu orang lainnya warga Wakatobi yang juga bagian dari orang yang dibebaskan dari penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf bernama Mohammad Khairudin berusia 12 tahun.

Namun saat ini masih berada di Kementerian Sosial RI karena dalam pengembalian mental/psikologi.

Diketahui, Arsyad Bin Dahlan, Arizal Kastamiran, Andi Riswanto Bin Hayono diselamatkan oleh aparat keamanan Filipina/Armed Forces of The Philippines (AFP) pada Kamis (18/3) di South Ubian, Provinsi Tawi-Tawi.

Sementara Mohammad Khairudin diselamatkan pada Minggu (21/3) di Pulau Brgy Kalupag, Municipality Languyan, Provinsi Tawi-Tawi, Filipina.

 
Tiga orang warga Wakatobi yang menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf yang berhasil diselamatkan aparat keamanan Filipina, yang saat ini telah tiba di kampung halamannya di Kecamatan Laledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis (8/4/2021). (ANTARA/HO-Humas Polres Wakatobi)




TNI membantu penyelamatan dan pemulangan 4 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf, kata Atase Pertahanan Indonesia di Manila Kolonel Marinir Muhammad Reza Suud.

"Hasil pemeriksaan dan wawancara langsung Perwira ILO dengan 3 WNI korban penculikan kelompok Abu Sayyaf dinyatakan dalam kondisi sehat," kata Reza di Kedutaan Besar RI (KBRI) Manila, Filipina, Senin (29/3) seperti dikutip dalam siaran persnya.

Usai penyelamatan tiga WNI korban penculikan kelompok Abu Sayyaf, Perwira Indonesian Liaison Officer (Pa ILO) yang bertugas sebagai Border Crossing Station Bongao Tawi-Tawi Mayor Laut (P) Bima Nendya Rahadyaning Pamungkas segera berkoordinasi dengan Unit Intelijen Polisi Provinsi Tawi-Tawi, Filipina, untuk penanganan lebih lanjut.

Korban ditemukan oleh aparat keamanan Filipina/Armed Forces of The Philippines (AFP), di Pulau Brgy Kalupag, Municipality Languyan, Provinsi Tawi-Tawi.

"Tentunya penyelamatan WNI tidak terlepas dari kerja sama intelijen yang baik dari kedua negara," ucapnya.

Keempat WNI sempat berada di KBRI Manila pada tanggal 24 Maret 2021 lalu dan diserahkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Letjen Cirilito Sobejana, didampingi perwakilan Kepolisian Nasional Filipina Letjen Guillermo Eleazar kepada Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Manila, Widya Rahmanto sebagai wakil Pemerintah Indonesia.

Selanjutnya, keempat korban diterbangkan ke Indonesia pada Selasa (30/3) pukul 10.30 waktu setempat dengan didampingi oleh Athan RI dan Kepala Protokol dan Konsuler KBRI Isman Pasha menggunakan pesawat Jet Star.