Jakarta (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab tenggelamnya Kapal MV Nur Allya melalui hasil investigasi yang dirilis pada Jumat (5/2).
“Dapat disimpulkan bahwa muatan Nur Allya mengalami likuifaksi,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan kesimpulan tersebut berdasarkan analisis kerusakan lifeboat, data sistem informasi otomatis (AIS), adanya sinyal Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB), data hasil survei bawah air, keadaan laut yang cukup bergelombang dan khususnya data keadaan kadar air dari muatan pada bijih nikel yang melebihi batas kadar air yang diizinkan dalam pengangkutan, serta terjadinya hujan saat pemuatan.
“Dari hasil analisis stabilitas yang telah dilakukan, maka tenggelamnya Kapal Nur Allya di Perairan Halmahera, Maluku Utara, pada 21 Agustus diakibatkan likuifaksi muatan bijih nikel dengan nilai momen likuifaksi 474.630,996 ton,” katanya.
Soerjanto menambahkan nilai lengan penegak negatif dalam momen likuifaksi yang besar, berakibat kapal secara spontan terbalik dalam periode yang sangat singkat.
“Kapal kehilangan stabilitas akibat terjadinya free surface dari muatannya. Selanjutnya kapal terbalik dan tenggelam,” katanya.
Kronologi kejadian kapal MV Nur Allya Tenggelam yakni pada 20 Agustus 2019 pukul 15.56 WIT Kapal MV Nur Allya berangkat dari Pelabuhan Weda, Maluku Utara, menuju Pelabuhan Morosi, Sulawesi Tenggara.
Kapal memuat bijih nikel sebanyak 51.500 metrik ton. Kapal diawaki oleh 25 orang dan dua orang pengikut. Kapal direncanakan tiba di Pelabuhan Morosi pada 23 Agustus 2019.
Pada 21 Agustus 2019 pukul 03.25 WIT berdasarkan data AIS, kapal berlayar dengan kecepatan 9,5 knot dengan arah haluan 183 derajat dengan koordinat berada di posisi 01°06’0.30” LS / 128°36’0.68” BT.
Kemudian pukul 03.56 WIT dari data AIS diketahui kecepatan kapal berubah menjadi satu knot dan haluan kapal mengarah ke 188 derajat.
Pada saat itu kapal berada di koordinat 01°10’1.33” LS / 128°35’1.25” BT yang merupakan data AIS Kapal MV Nur Allya terakhir kali terdeteksi, setelah itu perusahaan kehilangan kontak dengan Kapal MV Nur Allya.
Berita Terkait
Teddy Adhitya nikmati waktu tak bisa diulang lewat MV "Kini"
Rabu, 17 Juli 2024 11:25 Wib
Alarm kapal berbunyi, prajurit AL bergerak dan gagalkan aksi perompak
Sabtu, 2 Maret 2024 8:11 Wib
KPP: Kapal MV DAI CAT 06 asal Malaysia hilang di perairan Natuna
Kamis, 12 Januari 2023 15:11 Wib
Kapal kargo MV Mutia Ladjoni beserta 15 kru hilang kontak di Laut Aru
Senin, 14 November 2022 21:38 Wib
RAN hadirkan video musik "Selalu Bersama"
Rabu, 23 Maret 2022 13:09 Wib
Bakamla beri bantuan medis ABK kapal Amerika terpapar COVID-19
Sabtu, 15 Januari 2022 22:15 Wib
Kapal MV MSC Tianshan sandar di Priok atasi kelangkaan petikemas
Kamis, 13 Januari 2022 23:40 Wib
Sembilan orang ABK MV Voyager dilaporkan tertahan di Guam
Jumat, 29 Oktober 2021 20:03 Wib