Tantangan syuting selama pandemi corona dan jelang PSBB total
Jakarta (ANTARA) - Sutradara Ray Nayoan mengungkapkan dirinya dan para kru "Dealova 2" harus banyak menyesuaikan diri dan jadwal untuk melakukan syuting di tengah pandemi dan menjelang diberlakukannya kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di Jakarta.
Ray mengungkapkan, ia harus merombak konsep dan lokasi awal film agar proses produksi bisa dilakukan di Jakarta saja.
"Tantangannya, sebenarnya dari awal sudah pusing, karena awalnya mau road trip ke Surabaya, mengingat di sana ada DBL (Deteksi Basketball League), punya fanbase besar, pertandingan basket antarkota, dan komunitas juga ada," kata Ray saat ditemui di Jakarta, Minggu (13/9).
"Tapi, karena ada PSBB kita akhirnya di Jakarta saja," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Syuting, "Satria Dewa: Gatotkaca" terapkan protokol kesehatan ketat di masa pandemi
Di Jakarta, Ray dan tim "Dealova 2" sempat melakukan syuting di rumah susun (rusun Klender). Ia mengatakan, para warga aktif untuk mengingatkan kru untuk mengenakan masker di lokasi.
"Tapi, ketika kita syuting di rusun Klender itu, di luar dugaan, warga pakai masker semua dan mau saling mengingatkan. Awareness orang-orang tinggi, bukan sekadar gimmick," kata dia.
Sementara itu, produser Andibachtiar Yusuf dan Rama Anugrah mengungkapkan, sebenarnya jadwal syuting mereka direncanakan pada awal Februari dan awal April.
Namun, karena pandemi COVID-19, jadwal terus mengalami penundaan hingga akhirnya syuting dilakukan pada September.
Baca juga: Syuting di Norwegia, Aktor Tom Cruise bebas kewajiban karantina
"Kita harusnya syuting Februari, lalu bergeser ke April. Namun, sekitar dua minggu sebelum syuting, krunya enggak lengkap karena sidah mulai PSBB," kata Yusuf.
"Kita selesaikan syuting sekarang karena sudah pas di ujung (jelang PSBB Total), dan membutuhkan banyak pemain ekstra," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Serial "The Lord of the Rings" akhirnya dapat izin syuting di Selandia Baru
Proses produksi pun dilakukan dengan protokol kesehatan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, asosiasi-asosiasi produser dan WHO.
Semua kru dan pemain telah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan terbukti negatif COVID-19 sehingga produksi bisa berlangsung.
Baca juga: Kartika Putri kini pilih asuh anak dibandingkan syuting
Yusuf pun berharap, "Dealova 2" dapat tayang di bioskop Indonesia pada akhir 2021.
"Kita PD (percaya diri) 'Dealova 2' akan tayang di bioskop walaupun belum tahu kapan (tanggal pastinya). Harapannya Januari 2021, sudah kembali normal lagi, dengan penayangan film ini kira-kira di akhir 2021," kata dia.
Menurut Yusuf, ia memprediksi bahwa kebanyakan film yang mungkin harus tertunda perilisannya tahun ini, akan memilih untuk merilis film di awal 2021. Maka dari itu, pihaknya berencana untuk merilis "Dealova 2" pada akhir tahun.
"Alasannya, selain awal 2021 pasti penuh, dan tahun ini kita juga belum tahu bioskop kapan buka lagi. Dan target sementara masih bioskop (belum ke OTT)," imbuhnya.
Ray mengungkapkan, ia harus merombak konsep dan lokasi awal film agar proses produksi bisa dilakukan di Jakarta saja.
"Tantangannya, sebenarnya dari awal sudah pusing, karena awalnya mau road trip ke Surabaya, mengingat di sana ada DBL (Deteksi Basketball League), punya fanbase besar, pertandingan basket antarkota, dan komunitas juga ada," kata Ray saat ditemui di Jakarta, Minggu (13/9).
"Tapi, karena ada PSBB kita akhirnya di Jakarta saja," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Syuting, "Satria Dewa: Gatotkaca" terapkan protokol kesehatan ketat di masa pandemi
Di Jakarta, Ray dan tim "Dealova 2" sempat melakukan syuting di rumah susun (rusun Klender). Ia mengatakan, para warga aktif untuk mengingatkan kru untuk mengenakan masker di lokasi.
"Tapi, ketika kita syuting di rusun Klender itu, di luar dugaan, warga pakai masker semua dan mau saling mengingatkan. Awareness orang-orang tinggi, bukan sekadar gimmick," kata dia.
Sementara itu, produser Andibachtiar Yusuf dan Rama Anugrah mengungkapkan, sebenarnya jadwal syuting mereka direncanakan pada awal Februari dan awal April.
Namun, karena pandemi COVID-19, jadwal terus mengalami penundaan hingga akhirnya syuting dilakukan pada September.
Baca juga: Syuting di Norwegia, Aktor Tom Cruise bebas kewajiban karantina
"Kita harusnya syuting Februari, lalu bergeser ke April. Namun, sekitar dua minggu sebelum syuting, krunya enggak lengkap karena sidah mulai PSBB," kata Yusuf.
"Kita selesaikan syuting sekarang karena sudah pas di ujung (jelang PSBB Total), dan membutuhkan banyak pemain ekstra," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Serial "The Lord of the Rings" akhirnya dapat izin syuting di Selandia Baru
Proses produksi pun dilakukan dengan protokol kesehatan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, asosiasi-asosiasi produser dan WHO.
Semua kru dan pemain telah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan terbukti negatif COVID-19 sehingga produksi bisa berlangsung.
Baca juga: Kartika Putri kini pilih asuh anak dibandingkan syuting
Yusuf pun berharap, "Dealova 2" dapat tayang di bioskop Indonesia pada akhir 2021.
"Kita PD (percaya diri) 'Dealova 2' akan tayang di bioskop walaupun belum tahu kapan (tanggal pastinya). Harapannya Januari 2021, sudah kembali normal lagi, dengan penayangan film ini kira-kira di akhir 2021," kata dia.
Menurut Yusuf, ia memprediksi bahwa kebanyakan film yang mungkin harus tertunda perilisannya tahun ini, akan memilih untuk merilis film di awal 2021. Maka dari itu, pihaknya berencana untuk merilis "Dealova 2" pada akhir tahun.
"Alasannya, selain awal 2021 pasti penuh, dan tahun ini kita juga belum tahu bioskop kapan buka lagi. Dan target sementara masih bioskop (belum ke OTT)," imbuhnya.