Bintang Warriors gelar pawai menentang rasisme

id Stephen Curry,Klay Thompson,Golden State Warriors,Walking in Unity,George Floyd,ketidakadilan rasisme,AS,berita sumsel, berita palembang, antara sumse

Bintang Warriors gelar pawai menentang rasisme

Guard Golden State Warriors Stephen Curry (REUTERS)

Jakarta (ANTARA) - Superstar basket NBA Stephen Curry dan Klay Thompson bersama sejumlah pemain Golden State Warriors lainnya melakukan pawai "Walking in Unity" di wilayah Merritt, Oakland Lake, Amerika Serikat.

Pawai yang digagas pemain Warriors Juan Toscano-Anderson itu mengambil tempat di sekitar lokasi yang sama dengan kegiatan sebelumnya untuk berdemonstrasi dan parade kemenangan NBA Warriors. Para pemain Warriors lainnya seperti Kevon Looney dan Damion Lee juga terlihat ambil bagian.

"Kita semua di sini untuk tujuan yang sama, bukan hanya untuk orang kulit hitam," kata Toscano-Anderson di awal protes dalam sebuah video di akun Twitter tim.

"Meski sekarang ini tentang orang kulit hitam, tetapi juga untuk kemanusiaan. Ada banyak orang di seluruh dunia yang ditindas. Dan kami hanya mencoba mengambil langkah ke arah yang benar dan memulai sesuatu - saya dan putera saya, saudara-saudaraku. Terima kasih semuanya karena ada di sini. "

Baca juga: Mantan bek Manchester City takut berada di AS terkait gelombang protes rasial
Baca juga: Floyd Mayweather dilaporkan akan hadiri upacara pemakaman Floyd


Dalam video terpisah, seseorang terdengar berteriak, "Katakan namanya." Curry menjawab "George Floyd," bersama dengan pengunjuk rasa lainnya.

Floyd yang berkulit hitam, akhirnya tewas pada tanggal 25 Mei ketika mantan perwira Minneapolis Derek Chauvin yang berkulit putih, menekan lehernya dengan lutut selama lebih dari delapan menit.

Chauvin yang telah ditahan sejak minggu lalu tidak hanya didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga dan perencanaan pembunuhan tingkat dua, tetapi juga didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua pada Rabu.

Tiga mantan perwira polisi Minneapolis lainnya pada Rabu dituduh turut membantu dan bersekongkol dengan pembunuhan tingkat dua saat melakukan kejahatannya serta dilaporkan semuanya sudah berada dalam tahanan, demikian Reuters.