Kepri tolak rencana kedatangan 2.000 turis Asutralia

id Cegah COVID-19,tolak turis

Kepri tolak rencana kedatangan 2.000 turis Asutralia

Plt Gubernur Kepri, Isdianto. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Plt Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto menolak dengan tegas rencana kedatangan 2.000 turis asal Australia yang akan berlayar menggunakan kapal pesiar menuju Batam, Kepri.

"Dalam rapat kemarin, saya tolak. Jangan sampai mereka masuk ke sini," kata Isdianto di Tanjungpinang, Sabtu.

Langkah tersebut sebagai bentuk keseriusan Isdianto untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di wilayah Kepri.

Apalagi, katanya, dengan status Australia sebagai negara terjangkit COVID-19. Menurutnya, hal ini tentu dapat menimbulkan keresahan bagi pemerintah dan masyarakat setempat.

"Kalau tetap dibiarkan masuk ke daerah kita, bisa bahaya, bukan tidak mungkin kalau mereka membawa virus itu ke Kepri," ujarnya. Isdianto juga melaporkan bahwa sampai Sabtu (11/4) kasus pasien positif COVID-19 di Kepri tidak mengalami penambahan.

Namun, pasien dalam pengawasan (PDP) terus mengalami peningkatan. Karena itu masyarakat diajak untuk terus waspada dengan menjalankan protokol kesehatan.

“Kita berharap dan berdoa tak ada lagi kasus pasien yang positif COVID-19. Namun karena PDP terus meningkat, kami harap masyarakat terus waspada,” ujarnya

Lanjut dia, jumlah pasien postif COVID-19 di Kepri berjumlah 23 orang, terdiri dari12 orang di Tanjungpinang, 10 orang di Batam dan satu orang di Karimun.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP) juga terus meningkat. Jika sebelumnya berjumlah 2.088, pada Sabtu, ODP di Kepri berjumlah 2.121 jiwa. Sebaran terbanyak masih di Batam berjumlah 1.469 ODP.

Demikian juga dengan PDP, sebaran di Batam masih yang terbanyak dengan jumlah 90 jiwa. Daerah kedua terbanyak adalah Tanjungpinang dengan jumlah 37 jiwa. Karimun dan Bintan, masing-masing berjumlah 12 jiwa. Sementara di Natuna ada 4 PDP dan Anambas 3 PDP, dan Lingga sampai saat ini hanya ada 6 ODP.

Isdianto terus mengingatkan masyarakat untuk terus menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Apalagi kini masker kain cukup mudah didapat atau membuatnya.

“Mari kita menjaga diri kita, keluarga kita dan semuanya dari terpapar COVID-19,” tutur Isdianto.