Jakarta (ANTARA) - Virus corona baru telah menempatkan China pada kondisi perekonomian yang buruk saat ini, salah satunya tercermin dalam hasil penjualan perusahaan asing produk olah raga Adidas dan Puma.
Dalam laporan awal caturwulan 2020, Adidas ungkap penurunan penjualan sebesar 1 miliar euro (sekitar Rp16.5 triliun) di China, dan 100 juta euro (sekitar Rp1.6 triliun) di Jepang dan Korea Selatan. Total kerugian diperkirakan akan mencapai sekitar 400 juta – 500 juta euro.
Saham Adidas dan Puma turun masing-masing 9 persen dan 5 persen Rabu (11/3). Saham Nike pun turun 3 persen seperti dilansir The Guardian.
Puma telah menarik panduan keuangan dari para investor, karena merasa tidak mampu untuk memprediksi dampak negatif virus kepada hasil penjualan dan laba.
Virus corona juga menyebabkan banyak acara turnamen olah raga yang dibatalkan, ditunda, atau dilangsungkan tanpa penonton. Salah satunya turnamen Olympic Games dan Euro 2020 Football Championship. Kondisi ini sedikit banyak juga berdampak pada merek-merek olahraga tersebut.
Direktur eksekutif Adidas, Kasper Rorsted laporkan, jika kedua acara olahraga tersebut ditunda, Adidas akan alami kerugian sebesar 70 juta euro.
Berita Terkait
Pebulu tangkis muda Az Zahra Putri Dania meninggal dunia
Senin, 27 Februari 2023 15:15 Wib
Adidas putus kemitraan dengan Ye alias Kanye West
Rabu, 26 Oktober 2022 14:25 Wib
Toko terbesar adidas buka di Indonesia
Kamis, 21 Oktober 2021 11:58 Wib
Adidas luncurkan koleksi kolaborasi "Toy Story"
Sabtu, 26 September 2020 8:34 Wib
Sepatu Adidas edisi Star Wars dijual mulai hari ini
Jumat, 14 Agustus 2020 9:22 Wib
Promosi ke Liga Premier, Leeds United teken kontrak 5 tahun dengan Adidas
Rabu, 22 Juli 2020 10:03 Wib
Membanggakan, sosok anak muda ini ternyata mendesain sepatu Beckham hingga Pogba
Minggu, 3 Mei 2020 13:29 Wib
Rusia tak mau kenakan seragam baru rancangan Adidas
Kamis, 14 November 2019 8:41 Wib