Megamendung, Bogor (ANTARA) - Balai Riset Perikanan Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor melepas ribuan bibit ikan dewa ke habitatnya, di Sungai Ciliwung, Desa Cipayung, Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena keberadaannya sudah mulai langka.
"Kita restocking, artinya, ikan dewa dilepasliarkan di habitatnya yang kondisinya sudah mulai berkurang," ujar peneliti sekaligus Kepala Instalasi Riset Plasma Nutfah BRPBATPP, Cijeruk Bogor, Otong Zenal Arifin, Senin.
Ribuan anak ikan dewa itu didatangkan dari Instalasi Riset Plasma Nutfah BRPBATPP, Cijeruk Bogor, tempat ia membudidayakan ikan yang juga dikenal sebagai ikan tor soro atau ikan kancra.
Untuk memberikan peluang besar ikan dewa bisa tetap hidup, ia bersama mahasiswa terlebih dahulu membersihkan sungai dari sampah.
Menurutnya, ikan yang menjadi adat persembahan bagi para bangsawan dan raja di Sumatera Utara pada masa lalu itu memang merupakan penghuni asli sungai yang aliran airnya cukup deras.
Namun, belakangan, keberadaannya di sungai tersisih dengan adanya ikan-ikan introduksi seperti ikan lele dan nila.
Otong mengatakan, berdasarkan penelitian sebanyak 80 persen ikan lokal hilang akibat adanya ikan-ikan introduksi.
Di samping sebagai konservasi, ikan dewa juga memiliki nilai ekonomi yang terbilang tinggi.
Khusus di daerah Sumedang, harga jual ikan tersebut bisa mencapai Rp1 juta untuk ukuran tujuh Ons karena ikan keramat ini dipercaya sebagian etnis memiliki keutamaan tersendiri.
"Potensi bisnisnya sangat tinggi. Dari nilai jual sudah tinggi. Kemudian, ini ikan yang relatif dipelihara,” kata Otong.
Faktor lainnya, pertumbuhannya relatif lama. Untuk mencapai ukuran seberat satu kilogram, membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Padahal untuk ikan air tawar lainnya, seperti ikan mas hanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan.
Sementara itu, Kordinator Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) Wilayah II (Jawa Barat, DKI dan Banten), Yakub Ricky Rahmawan menyebutkan bahwa pelepasan ikan dewa untuk mengoptimalkan jumlah populasinya di sungai.
"Ikan dewa yang endemik di Sungai Ciliwung ini terus menurun populasinya karena ekosistemnya rusak. Hingga hari ini kami dari Himapikani Wilayah II melepas 5.000 ekor ikan dewa," kata Yakub.
Berita Terkait
KPU Palembang sebut Ratu Dewa-Prima Salam unggul 46,52 persen
Kamis, 5 Desember 2024 10:00 Wib
Hitung cepat: Pilkada Palembang, Ratu Dewa-Prima unggul 46,86 persen
Kamis, 28 November 2024 4:59 Wib
Disbudpar Sumsel himpun dan simpan 16 ribu koleksi benda bersejarah di Museum Balaputra Dewa
Jumat, 15 November 2024 21:00 Wib
Fitri-Nandri 1, Ratu Dewa-Prima 2, Yudha-Bahar 3
Senin, 23 September 2024 22:03 Wib
Ratu Dewa peroleh dukungan PDI Perjuangan maju Pilkada Palembang
Sabtu, 24 Agustus 2024 12:42 Wib
Dua gol Tyronne hampir menangkan Persib
Kamis, 22 Agustus 2024 0:46 Wib
Museum Sumsel galakan kunjungan edukasi siswa, mulai TK hingga SMA
Senin, 15 Juli 2024 20:09 Wib
Susur jalur rempah, KRI Dewaruci lepas jangkar dari pelabuhan Panjang Lampung
Minggu, 14 Juli 2024 18:00 Wib