Belum bisa kembali ke China, mahasiswa asal Sumsel belajar via daring

id Mahasiswa sumsel, covid-19, virus korona, wuhan, hubei, belajar daring, nasib mahasiswa cina,Amrismafasyah, kkp palemban

Belum bisa kembali ke China, mahasiswa asal Sumsel belajar  via daring

Adam Amrismafasyah, mahasiswa Jiangsu Normal University asal Kabupaten Muara Enim yang harus belajar via daring karena belum bisa kembali ke China, Sabtu (15/2/2020) ANTARA/Aziz Munajar

Palembang (ANTARA) - Mahasiswa asal Sumatera Selatan yang menempuh kuliah di China terpaksa belajar via daring karena belum bisa kembali ke kampus seiring masih ditutupnya akses akibat COVID-19.

Salah seorang mahasiswa asal Kabupaten Muara Enim, Sumsel Adam Amrismafasyah saat dihubungi di Palembang Sabtu mengatakan Jingsau Normal University tempatnya kuliah telah memutuskan untuk memperpanjang izin libur bagi mahasiswa yang kembali ke negara masing-masing.



"Seharusnya kami masuk tanggal 18 Februari, namun karena pihak kampus memperpanjangnya maka kami harus belajar online pakai laptop, sebelumnya belum pernah belajar online," ujar Adam.

Menurut dia ke enam rekanya yang masih berada di Sumsel juga belajar via daring karena di seluruh China tengah menerapkannya, proses belajar menggunakan metode video call dengan aplikasi "Zoom" buatan China.



Adam yang sudah memasuki semester 4 akan mengikuti 6 kelas mata pelajaran dengan proses belajar 7 jam selama seminggu, baik dosen maupun mahasiswa berinteraksi di rumah masing-masing karena kegiatan kampus masih dikosongkan.

"Kawan-kawan kami yang bertahan di asrama kampus juga belajar dari kamar masing-masing," tambah Adam.



Adam dan kawan-kawan hanya mengikuti proses belajar tanpa tugas selama di Indonesia, tugas baru dikumpulkan ketika mereka telah kembali ke kampus di Kota Zhanzhou.

"Sebelum lulus semester kami harus mengumpulkan tugas," kata Adam.

Ia mengaku belum tahu kapan bisa kembali ke China lantaran pihak kampus belum bisa memastikan waktu aktifitas belajar dibuka lagi, namun sembari menunggu ia berencana menjajal bisnis selama berada di Sumsel.

"Kebetulan saya kuliah jurusan bisnis, jadi sudah ada keinginan dengan dua kawan saya untuk cari 'part time' bisnis kecil-kecilan, kami pilih bisnis supaya tidak mengganggu proses belajar walau via online," jelas Adam.

Adam dan keenam rekanya yakni Fauzan Nurihsan Achmad, Muhammad Rijal Fauzi, Muhammad Naufal, Raden Ayu Fierdhalita, Annisa Sekar Ayu Nur Utami, dan Muhammad Wahyu Adji Pamungkas, tiba di Bandara SMB II Palembang pada 1 Februari 2020, hari ini mereka telah bebas dari masa inkubasi 14 hari dan diizinkan beraktifitas normal seperti biasanya.