Jarak bukan kendala guru dalam pembelajaran pada era 4.0

id PROF SAGAF,IAIN PALU,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari ini

Jarak bukan kendala guru dalam pembelajaran pada era 4.0

Peserta seminar nasional yang terdiri atas para guru, pengawas sekolah, dan kepala madrasyah di bawah naungan Kementerian Agama foto bersama dengan Rektor IAIN Palu Sagaf S. Pettalongi, Kamis (6/2/2020). ANTARA/Muhammad Hajiji

Palu (ANTARA) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah Sagaf S. Pettalongi mengemukakan jarak tidak harus menjadi kendala bagi guru dalam proses pembelajaran pada era industri 4.0.

"Di era 4.0 saat ini, jarak bukan lagi menjadi kendala. Karena sudah tidak logis jika ada guru yang enggan pergi ke sekolah untuk mengajar murid dengan alasan jarak yang jauh. Karena di era ini, jarak bukan kendala guru," ucapnya di Palu, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Rektor Pettalongi dalam seminar nasional diselenggarakan Kanwil Kementerian Agama Sulteng  dengan tema "Transformasi Pembelajaran Menyongsong Era Societ 5.0". Prof Sagaf Pettalongi, oleh Kanwil Kemenag Sulteng dihadirkan sebagai salah satu pembicara dalam seminar itu, dengan materi berjudul "Peran perguruan tinggi dalam mencetak guru dalam menghadapi society 5.0".

Kecanggihan teknologi digital yang dilahirkan dalam era revolusi industri 4.0, kata dia, dalam pendidikan menunjang proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas.

Bahkan, katanya, kehadiran teknologi digital membuat jarak tak berarti, sebab di mana pun dan kapan pun guru dan siswa dapat berinteraksi di dalam maupun di luar kelas.

Oleh karena itu, katanya, guru harus melek, terbiasa dan mahir, serta menggunakan teknologi digital yang merupakan tuntutan kebutuhan pendidikan dan proses pembelajaran.

"Maka mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, guru harus bisa menggunakan teknologi digital. Apalagi kita akan berhadapan dengan era 5.0, yang perkembangan teknologi digital sangat cepat," ujar Guru Besar Managemen Pendidikan IAIN Palu itu.

Ia mengemukakan distribusi sumber pembelajaran berbasis digital lebih mempermudah proses pembelajaran karena setiap elemen dapat mengoperasikan, memanfaatkan, dan menggunakannya kapan dan di mana pun.

"Era 4.0 telah mengubah transformasi pembelajaran dari pendekatan tradisional ke dalam model digital dengan pemanfaatan teknologi informasi," katanya.

Terkait dengan peran perguruan tinggi mencetak guru menghadapi era 5.0, Sagaf mengatakan, pendidikan berbasis kompetensi menjadi salah satu misi utama perguruan tinggi dengan pendekatan tekologi informasi menjadi pilihan utama.

"Perguruan tinggi harus memanfaatkan internet of things (IoT), sehingga komunikasi dalam pendidikan menjadi multiarah. Perlu juga perguruan tinggi memanfaatkan virtual dalam pendidikan, agar dapat membantu mahasiswa memahami teori-teori yang membutuhkan simulasi tertentu sesuai kondisi sebenarnya," katanya.

Dia menambahkan perguruan tinggi perlu memanfaatkan artificial intelligence (AI) dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, terutama dalam platform pembelajaran daring, kemudian merekonstruksi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan iptek.

Seminar nasional itu, melibatkan ratusan peserta, antara lain kalangan guru, pengawas sekolah, dan kepala madrasyah di bawah naungan Kemenag.