LAPAH event seni triwulan edukasi masyarakat akan seni
Bandarlampung (ANTARA) - LAPAH eksperimental mini dance festival salah satu event seni triwulan di Lampung, mengedukasi masyarakat akan pentingnya seni.
"Kali ini merupakan gelaran pertunjukan LAPAH ke empat, dan digelar di pelataran yang berada di pemukiman penduduk, agar masyarakat umum dapat belajar tentang seni dengan gratis serta dapat menjadi salah satu daya tarik wisata seni pertunjukan tiap triwulan," ujar Syntia Rivada Ketua pelaksana acara, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menambahkan, event seni triwulan kali ini akan memamerkan sejumlah karya seni seperti seni tari, instalasi, lukis, fotografi, musik, dan seni rupa untuk dinikmati oleh masyarakat.
Baca juga: LAPAN akan tingkatkan kualitas LAPAN Fire Hotspot pantau titik panas
"Tujuan dari diadakannya event seni ini, selain sebagai wadah edukasi kami juga ingin menunjukkan bahwa seni itu tidak eksklusif tapi merakyat, sehingga masyarakat dapat terus mencintai seni," jelasnya.
LAPAH eksperimental mini dance festival ke empat, menghadirkan sejumlah praktisi seni asal Lampung untuk berdiskusi langsung dengan masyarakat sekitar mengenai pentingnya seni.
Baca juga: Menristek : LAPAN kembangkan satelit untuk pertahanan dan komersial
"Kami melaksanakan event ini di ruang publik atas permintaan masyarakat sekitar, seperti yang kita ketahui di Bandarlampung tidak banyak ruang untuk masyarakat belajar dan menikmati seni secara rutin, sehingga kami ingin menciptakan hal tersebut serta menjadikan pertunjukan seni sebagai salah satu daya tarik wisata di Lampung " terang Art Creative Dian Arza Dance Company, Putra Agung.
Ia mengatakan, respon masyarakat akan seni terus berkembang positif sehingga diperlukan edukasi dan pertunjukan secara rutin guna memfasilitasi masyarakat untuk berkesenian.
Hal senada juga disebutkan oleh salah satu seniman Lampung Ayu Permata Sari.
"Seni merupakan wujud bebas berekspresi, dimana seni merupakan salah satu bentuk refleksi kehidupan sehingga perlu wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan bakat dalam berkesenian," jelas Ayu Permata Sari salah seorang seniman Lampung.
Baca juga: Sastrawan Timor Leste dapat jamuan makan khas Lampung
"Kali ini merupakan gelaran pertunjukan LAPAH ke empat, dan digelar di pelataran yang berada di pemukiman penduduk, agar masyarakat umum dapat belajar tentang seni dengan gratis serta dapat menjadi salah satu daya tarik wisata seni pertunjukan tiap triwulan," ujar Syntia Rivada Ketua pelaksana acara, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menambahkan, event seni triwulan kali ini akan memamerkan sejumlah karya seni seperti seni tari, instalasi, lukis, fotografi, musik, dan seni rupa untuk dinikmati oleh masyarakat.
Baca juga: LAPAN akan tingkatkan kualitas LAPAN Fire Hotspot pantau titik panas
"Tujuan dari diadakannya event seni ini, selain sebagai wadah edukasi kami juga ingin menunjukkan bahwa seni itu tidak eksklusif tapi merakyat, sehingga masyarakat dapat terus mencintai seni," jelasnya.
LAPAH eksperimental mini dance festival ke empat, menghadirkan sejumlah praktisi seni asal Lampung untuk berdiskusi langsung dengan masyarakat sekitar mengenai pentingnya seni.
Baca juga: Menristek : LAPAN kembangkan satelit untuk pertahanan dan komersial
"Kami melaksanakan event ini di ruang publik atas permintaan masyarakat sekitar, seperti yang kita ketahui di Bandarlampung tidak banyak ruang untuk masyarakat belajar dan menikmati seni secara rutin, sehingga kami ingin menciptakan hal tersebut serta menjadikan pertunjukan seni sebagai salah satu daya tarik wisata di Lampung " terang Art Creative Dian Arza Dance Company, Putra Agung.
Ia mengatakan, respon masyarakat akan seni terus berkembang positif sehingga diperlukan edukasi dan pertunjukan secara rutin guna memfasilitasi masyarakat untuk berkesenian.
Hal senada juga disebutkan oleh salah satu seniman Lampung Ayu Permata Sari.
"Seni merupakan wujud bebas berekspresi, dimana seni merupakan salah satu bentuk refleksi kehidupan sehingga perlu wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan bakat dalam berkesenian," jelas Ayu Permata Sari salah seorang seniman Lampung.
Baca juga: Sastrawan Timor Leste dapat jamuan makan khas Lampung