Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyerukan menangkap dan memindahkan harimau yang telah meresahkan selama ini. "Yang tidak kalah penting tentu saja masyarakat harus tetap bersahabat dengan alam. Karena kejadian ini mungkin saja terjadi karena habitatnya terganggu atau rantai makanannya putus," katanya, dalam penyataan tertulis, diterima di Palembang, Kamis.
Mereka sedang menantikan tim dari Kementerian LHK yang didatangkan dari Jambi dan sedang dalam perjalanan ke Muaraenim untuk mengatasi permasalahan harimau itu.
Menurut dia, upaya penangkapan itu tidak lepas dari keberadaan harimau sebagai hewan yang sangat dilindungi. Untuk itu sembari menunggu Kementerian melakukan upaya, masyarakat juga diminta tetap waspada saat beraktivitas.
"Saya sudah meminta tim agar KLHK dan BKSDA menangkap harimau yang meresahkan warga. Ditangkap saja secara khusus mungkin dengan tembakan bius atau sejenisnya dan dibawa ke kebun binatang atau taman safari. Agar mereka tetap dapat terpelihara secara baik," kata dia.
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan predator puncak alami yang hidup soliter dan memerlukan wilayah jelajah sangat luas, sekitar 100 Hektare untuk satu harimau jantan dewasa. Habitat alami harimau banyak yang rusak dan dialihfungsikan menjadi banyak hal, di antaranya kebun sawit dan tambang terbuka.
Kepada pejabat setempat gubernur tidak lupa berpesan tetap menjaga kenyamanan dan keamanan warganya secara ekstra pasca kejadian.
Ia sudah melaporkan ke menteri KLH agar macan itu ditangkap saja supaya dapat dipelihara tempat lain. Soal apakah harimau ini sama dengan yang sebelumnya, mereka belum tahu karena kejadian ini jaraknya sangat jauh dengan sebelumnya.
Terkait musibah yang terjadi, dia mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk tidak menjadikan musibah ini sebagai komoditas yang membuat keluarga korban semakin sedih. Sebaliknya dia meminta masyarakat untuk tetap produktif dan semangat beraktivitas untuk menafkahi keluarga dengan tetap menekankan kewaspadaan.
Sebelumnya dia juga mendatangi keluarga korban meninggal, akibat diterkam harimau lalu, almarhum Sulistiawati Binti Purwanto (30) di Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim .
Saat berdialog dengan keluarga korban, dia sangat terharu melihat ayah korban yang masih berduka kehilangan anaknya.
Berita Terkait
Realisasi produksi batu bara di Sumatera Selatan
Rabu, 18 Desember 2024 13:32 Wib
Peringati HUT ke-129, BRI Regional Office Palembang gelar donor darah
Sabtu, 14 Desember 2024 22:03 Wib
Pertamina berikan sosialisasi PJKO ke Pengawas SPBU di Sumatera Selatan
Jumat, 13 Desember 2024 10:00 Wib
Polres OKU berantas pungli di Jalinsum
Selasa, 10 Desember 2024 17:15 Wib
Polisi gagalkan aksi begal di Jalinsum OKU Timur
Selasa, 10 Desember 2024 14:55 Wib
Pemasok burung tak kapok-kapok, lagi pengangkut 4.354 burung ilegal dicegat di Tol Trans Sumatera
Minggu, 1 Desember 2024 20:37 Wib
Penyerahan barang bukti tahap II uang Rp22,5 miliar kasus korupsi pembangunan LRT Sumsel
Kamis, 28 November 2024 20:16 Wib
Semen Baturaja raih Gold Rank di ASRRAT 2024
Sabtu, 23 November 2024 8:09 Wib