Tadisi "Tungguk Tembakau" di lereng Merbabu
Boyolali (ANTARA) - Ratusan petani di lereng Gunung Merbabu dengan berpakaian adat jawa menggelar upacara tradisi "Tungguk Tembakau" untuk menyambut dimulainya masa panen tanaman tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Sabtu.
Pada acara tradisi Tungguk Tembakau di lereng Merbabu tersebut diikuti ratusan peserta yang mayoritas petani dengan diawali kirab budaya dengan membawa gunungan hasil bumi sebagai tanda syukur atas hasil panen tanaman tembakau, tahun ini.
Para petani yang megikuti kirab budaya dengan membawa tiga gunungan yakni hasil bumi, daun tembakau, dan nasi kuning beserta lauk pauknya, serta diiringi sejumlah kesenian tradisional daerah setempat, berkeliling di sepanjang jalan Desa Senden.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto upacara Tungguk Tembakau merupakan tradisi yang digelar setiap tahun mengawali panen tanaman tembakau di daerahnya.
"Tungguk, artinya, memetik. Upacara tradisi ini, sebagai wujud syukur para petani kepada Allah SWT, sebelum memulai panen tembakau. Hal ini, dilakukan sudah turun-temurun oleh masyarakat di lereng Gunung Merbabu Boyolali," kata Darmanto yang juga ketua penyelenggara Tungguk Tembakau.
Masyarakat lereng Merbabu pada upacara tradisi selain bersyukur kepada Allah SWT, mereka juga untuk melestarikan adat budaya sebagai salah satu kekayaan budaya lokal di Boyolali.
Dia mengatakan pihaknya berharap dengan digelarnya agenda tradisi tersebut sebagai wujud nilai luhur bangsa, yakni gotong-royong. Selain itu, juga sebagai daya tarik sektor pariwisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisata di Boyolali.
"Kami berharap kegiatan ini, dapat membangun gotong-royong masyarakat, dan mempromosikan potensi budaya daerah, sehingga kunjungan pariwisata di wilayah ini dapat meningkat," katanya.
Menurut dia, keberkahan Tungguk Tembakau juga diyakini membawa kemakmuran bagi petani tembakau. Jadi para petani menjadi makin sejahtera.
Pada acara tersebut juga hadir salah satu artis nasional, Bertrand Antolin, yang antusias mengikuti upacara ritual tradisi Tunggul Tembakau di lereng Gunung Merbabu Boyolali.
Menurut Bertrand Antolin tanaman tembakau di lereng Gunung Merbabu merupakan salah satu yang menjadi andalah mayoritas peteni di Desa Senden Kacamaten Selo ini.
"Saya ikut bangga sebagai rakyat Indonesia melihat antusias masyarakat begitu kuat histori Boyolali. Masyarakat datang berkumpul bersama sesuatu simbol persatuan sebagaimana orang Indonesia, masih menjaga budaya bergotong royong dan kebersamaan. Hal ini, jarang ada di Jakarta," kata Bertrand.
Pada acara tradisi Tungguk Tembakau di lereng Merbabu tersebut diikuti ratusan peserta yang mayoritas petani dengan diawali kirab budaya dengan membawa gunungan hasil bumi sebagai tanda syukur atas hasil panen tanaman tembakau, tahun ini.
Para petani yang megikuti kirab budaya dengan membawa tiga gunungan yakni hasil bumi, daun tembakau, dan nasi kuning beserta lauk pauknya, serta diiringi sejumlah kesenian tradisional daerah setempat, berkeliling di sepanjang jalan Desa Senden.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto upacara Tungguk Tembakau merupakan tradisi yang digelar setiap tahun mengawali panen tanaman tembakau di daerahnya.
"Tungguk, artinya, memetik. Upacara tradisi ini, sebagai wujud syukur para petani kepada Allah SWT, sebelum memulai panen tembakau. Hal ini, dilakukan sudah turun-temurun oleh masyarakat di lereng Gunung Merbabu Boyolali," kata Darmanto yang juga ketua penyelenggara Tungguk Tembakau.
Masyarakat lereng Merbabu pada upacara tradisi selain bersyukur kepada Allah SWT, mereka juga untuk melestarikan adat budaya sebagai salah satu kekayaan budaya lokal di Boyolali.
Dia mengatakan pihaknya berharap dengan digelarnya agenda tradisi tersebut sebagai wujud nilai luhur bangsa, yakni gotong-royong. Selain itu, juga sebagai daya tarik sektor pariwisata yang bisa meningkatkan kunjungan wisata di Boyolali.
"Kami berharap kegiatan ini, dapat membangun gotong-royong masyarakat, dan mempromosikan potensi budaya daerah, sehingga kunjungan pariwisata di wilayah ini dapat meningkat," katanya.
Menurut dia, keberkahan Tungguk Tembakau juga diyakini membawa kemakmuran bagi petani tembakau. Jadi para petani menjadi makin sejahtera.
Pada acara tersebut juga hadir salah satu artis nasional, Bertrand Antolin, yang antusias mengikuti upacara ritual tradisi Tunggul Tembakau di lereng Gunung Merbabu Boyolali.
Menurut Bertrand Antolin tanaman tembakau di lereng Gunung Merbabu merupakan salah satu yang menjadi andalah mayoritas peteni di Desa Senden Kacamaten Selo ini.
"Saya ikut bangga sebagai rakyat Indonesia melihat antusias masyarakat begitu kuat histori Boyolali. Masyarakat datang berkumpul bersama sesuatu simbol persatuan sebagaimana orang Indonesia, masih menjaga budaya bergotong royong dan kebersamaan. Hal ini, jarang ada di Jakarta," kata Bertrand.