Perusahaan cemari Danau Toba siap-siap izinnya dicabut Presiden

id presiden jokowi, geosite sipinsur, tindak pencemar, danau toba,kunker jokowi

Perusahaan cemari Danau Toba siap-siap izinnya dicabut Presiden

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin. (Antara Sumut/Donny)

Humbahas (ANTARA) - Presiden Joko Widodo akan mencabut izin perusahaan yang masih mencemari ekosistem di kawasan Danau Toba sebagai salah satu upaya mempercepat pengembangan 28 potensi destinasi wisata yang ada di kawasan danau tersebut.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo, Senin, saat mengunjungi kawasan Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang merupakan satu diantara 28 potensi destinasi wisata yang ada di kawasan Danau Toba.

Ia mengatakan pembangunan wisata tidak hanya pembenahan tempat wisatanya, namun juga melingkupi lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Ini cara investasi kembangkan Danau Toba

Jika perusahaan masih membandel dengan mencemari Danau Toba, tanpa melakukan pembenahan terhadap limbah produksinya, maka pemerintah melalui instansi terkait akan mengkaji dan bahkan mencabut izin perusahaan yang bersangkutan.

"Itu dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat pengembangan 28 potensi destinasi wisata di kawasan Danau Toba seperti Sipinsur ini," katanya.

Baca juga: Danau Toba menuju destinasi wisata vulkanis dunia

Ia menambahkan pengembangan wisata Danau Toba akan dilakukan secara terintegrasi, dengan mengkaji aspek alam, sumber daya manusia, budaya, sosial dan potensi investasi yang akan menambah devisa negara, sehingga berujung pada kesejahteraan masyarakat.

Di puncak dataran tinggi terpopuler dalam anugerah pesona Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata itu, Presiden melihat langsung Pulau Sibandang sambil mengkaji 27 destinasi wisata lainnya seperti The Kaldera Toba Nomadic Escape, yang berpotensi mendatangkan wisatawan.

Baca juga: Danau Toba dapat dana infrastruktur Rp1,6 triliun
Baca juga: Keindahan Danau Toba dipromosikan dalam festival musik internasional