Analis: "Power sharing" bisa terjadi dalam pertemuan Megawati-Prabowo
Jakarta (ANTARA) - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan rekonsiliasi dalam hal pembagian kekuasaan atau power sharing dapat terjadi dalam pertemuan antara Jokowi, Megawati dan Prabowo Subianto yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
"Dalam pertemuan tersebut bisa saja terjadi rekonsiliasi dengan syarat pembagian kekuasaan atau power sharing," kata Pangi dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pangi mengatakan selama ini Megawati boleh jadi merupakan "batu sandungan" Gerindra untuk masuk dalam koalisi Jokowi. Pertemuan Prabowo dengan Megawati diyakini menjadi kunci bagi Gerindra.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan dalam hal pertemuan untuk membahas sebuah rekonsiliasi, tentu ada ruang kecil dan bilik besar.
Dalam pertemuan ketiga tokoh nanti, Pangi menilai ketiganya tidak akan bisa berbicara banyak hal.
Oleh karena itu, kata dia, pertemuan ini perlu dilanjutkan dengan pertemuan empat mata antara Megawati dan Prabowo.
"Karena sebenarnya hubungan Prabowo dan Megawati saya lihat sangat cair dan dekat," kata Pangi.
Dia menilai masuknya Prabowo ke gerbong koalisi Pemerintahan Jokowi mungkin saja terjadi. Dia mencermati bahwa Megawati senang saja dengan masuknya Gerindra.
"Masuknya Gerindra ke Gerbong Jokowi dalam rangka mengimbangi dan mengurangi dominasi perang pengaruh di-inner circle Jokowi selama ini seperti Surya Paloh, Luhut Binsar Panjaitan, dan Wiranto yang cukup mendominasi," kata dia.
Pangi mengajak publik melihat bahasa tubuh serta pesan politik yang disampaikan ketiga tokoh dalam pertemuan nanti, yang mungkin dapat menunjukkan sinyal ada tidaknya peluang koalisi tercipta.
"Pertemuan nanti mungkin saja tempatnya bakal ada kejutan, kita tunggu saja, pertemuan dari tiga tokoh negarawan dan anak bangsa," ujar dia.
Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan akan bertemu di suatu tempat dalam waktu dekat.
Baik PDIP maupun Gerindra telah menyatakan bahwa pertemuan itu adalah pertemuan silaturahmi saja. Sebelumnya Jokowi dan Prabowo telah bertemu di jaringan MRT, Jakarta.
"Dalam pertemuan tersebut bisa saja terjadi rekonsiliasi dengan syarat pembagian kekuasaan atau power sharing," kata Pangi dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pangi mengatakan selama ini Megawati boleh jadi merupakan "batu sandungan" Gerindra untuk masuk dalam koalisi Jokowi. Pertemuan Prabowo dengan Megawati diyakini menjadi kunci bagi Gerindra.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan dalam hal pertemuan untuk membahas sebuah rekonsiliasi, tentu ada ruang kecil dan bilik besar.
Dalam pertemuan ketiga tokoh nanti, Pangi menilai ketiganya tidak akan bisa berbicara banyak hal.
Oleh karena itu, kata dia, pertemuan ini perlu dilanjutkan dengan pertemuan empat mata antara Megawati dan Prabowo.
"Karena sebenarnya hubungan Prabowo dan Megawati saya lihat sangat cair dan dekat," kata Pangi.
Dia menilai masuknya Prabowo ke gerbong koalisi Pemerintahan Jokowi mungkin saja terjadi. Dia mencermati bahwa Megawati senang saja dengan masuknya Gerindra.
"Masuknya Gerindra ke Gerbong Jokowi dalam rangka mengimbangi dan mengurangi dominasi perang pengaruh di-inner circle Jokowi selama ini seperti Surya Paloh, Luhut Binsar Panjaitan, dan Wiranto yang cukup mendominasi," kata dia.
Pangi mengajak publik melihat bahasa tubuh serta pesan politik yang disampaikan ketiga tokoh dalam pertemuan nanti, yang mungkin dapat menunjukkan sinyal ada tidaknya peluang koalisi tercipta.
"Pertemuan nanti mungkin saja tempatnya bakal ada kejutan, kita tunggu saja, pertemuan dari tiga tokoh negarawan dan anak bangsa," ujar dia.
Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan akan bertemu di suatu tempat dalam waktu dekat.
Baik PDIP maupun Gerindra telah menyatakan bahwa pertemuan itu adalah pertemuan silaturahmi saja. Sebelumnya Jokowi dan Prabowo telah bertemu di jaringan MRT, Jakarta.