Ambon (ANTARA) - Tim peneliti Balai Arkeologi Maluku meneliti temuan gambar cadas "Rock Art" di Pulau Kisar (Maluku Barat Daya), Pulau Kaimer, dan Kur di Kepulauan Kei.
Peneliti dari Balar Maluku Lukas Wattimena di Ambon, Selasa, mengatakan tim melakukan penelitian di Kepulauan Kei dan Pulau Kisar masing-masing selama 21 hari.
Tim itu, kata dia, menemukan gambar cadas yang tersebar di seantero pulau dengan berbagai motif, di antaranya motif manusia, cap tangan, lingkaran, matahari, wajah manusia, seks, tarian, serta motif setan atau iblis.
Ia mengatakan wilayah penelitian pada 2019 mencakup Kepulauan Kei dan Maluku Barat Daya karena rekam penelitian kedua wilayah tersebut telah dimulai sejak 1988 oleh Chris Ballard dengan temuan gambar cadas di situs Ohoidertwaun.
Selain itu, Handoko di situs Pulau Kaimear dan Sue O'Connor pada 2015, yakni situs gambar cadas di Pulau Kisar dan Pulau Wetang pada 2017.
Penelitian yang dilakukan pihaknya, fokus di Pulau Kisar dengan 25 titik lokasi pengamatan, 15 lokasi yakni 12 ceruk dan tiga di antarannya memiliki gambar cadas.
Sebanyak lima lokasi memiliki lutur batu di pelataran ceruk atau gua, satu gua memiliki pecahan wadah tembikar di permukaan tanah, dan lima lokasi lainnya tidak menemukan tinggalan arkeologi.
Lukas menyatakan secara khusus untuk gambar cadas yang ditemukan beragam bentuk, seperti cap tangan, figur manusia, ikan, lingkaran, garis-garis vertikal, dan horizontal,
Di Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan penelitian dilakukan di 53 lokasi pengamatan, 31 lokasi di antara memiliki gambar cadas, yakni lima bongkahan batu, 16 ceruk, sembilan gua dan satu tebing, empat lokasi gua atau ceruk memiliki fragmen pecahan wadah tembikar, satu lokasi memiliki lutur batu di pelataran ceruk, dan 17 lokasi lainnya tidak ditemukan peninggalan arkeologi.
Secara khusus, untuk gambar cadas yang ditemukan beragam bentuk, seperti cap tangan, figur manusia, perahu ikan, lingkaran geometris, garis-garis vertikal, dan horizontal.
Penelitian di Pulau Kaimer dan Kur Kei Kecil, data penelitian yang diuraikan adalah hasil survei yang dilakukan di gugusan Kepulauan Kei.
Setidaknya tiga pulau yang disurvei, meliputi Pulau Kur dan Kaimer di wilayah administrasi Kota Tual dan Pulai Kei Kecil di wilayah administrasi Kabupaten Maluku Tenggara.
Di Pulau Kur, survei dilakukan hampir di seluruh pesisir pantai dengan pengamatan terhadap 24 lokasi, meliputi 19 ceruk, empat gua, dan satu lokasi terbuka.
Dari keseluruhan jumlah tersebut, sedikitnya lima ceruk dan satu situs terbuka memiliki potensi arkeologi. Di Pulau Kaimear, satu situs yang memiliki gambar cadas yang telah direkam. Di Pulau Kei Kecil pengamatan dilakukan di 14 lokasi, tiga lokasi di antaranya memiliki potensi arkeologi.
Berita Terkait
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Budayawan labukan upaya daftarkan kekayaan intelektual Tari Gending Sriwijaya
Jumat, 19 April 2024 16:48 Wib
Fernando Alonso isyaratkan pensiun setelah akhiri kontrak dengan Aston Martin
Jumat, 19 April 2024 16:47 Wib
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
Drama berbalas serang Israel-Iran dan skenario konflikberikutnya
Jumat, 19 April 2024 11:27 Wib
Halangi upaya keanggotaan penuh PBB, Palestina kecam veto AS
Jumat, 19 April 2024 11:13 Wib
Leverkusen lewati Juve jadi tim terlama yang tak terkalahkan
Jumat, 19 April 2024 11:09 Wib