Jakarta (ANTARA) - Keindahan destinasi wisata Danau Toba di Sumatera Utara dipromosikan dalam perhelatan musik internasional Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) 2019 di Toba Samosir pada 14-16 Juni.
Direktur Pemasaran Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Basar Simanjuntak dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan TCWMF 2019 yang diramaikan oleh beberapa kelompok musisi bergenre “world music digelar di lapangan terbuka Bukit Singgolom Desa Lintong Ni Huta, Kecamatan Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara.
“Festival ini diharapkan menjadi satu model pengembangan pariwisata berbasis kegiatan atau event-based tourism development yang berkelanjutan dan sebagai upaya mempromosikan destinasi di Danau Toba. Di samping itu juga diharapkan dapat menjadi ajang berkumpulnya para komunitas world music dunia,” katanya.
Ia mengatakan TCWMF 2019 merupakan bagian dari salah satu yang mengawali kalender event kepariwisataan di Danau Toba pada tahun ini.
TCWMF 2019 kali ini didukung Kementerian Pariwisata RI, Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Pemkab Toba Samosir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan beberapa lembaga lainnya.
Direktur Festival TCWMF Irwansyah Harahap menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata Danau Toba kepada masyarakat di Sumatera Utara, Indonesia, hingga masyarakat dunia lewat sebuah festival musik.
Kalau tahun lalu, lanjut Irwansyah, TCWMF diadakan dalam format indoor di TB Silalahi Center selama satu hari saja, tahun ini pihaknya mencoba melakukannya di lapangan terbuka atau outdoor selama tiga hari. Melalui format ini segala sesuatu menyangkut persiapan teknis maupun nonteknis benar-benar dipersiapkan secara matang.
“Tak mudah memang, namun dengan keterlibatan berbagai pihak dalam penyelenggaraan festival ini membuat kita menjadi lebih optimistis,” katanya.
Selama tiga hari, TCWMF 2019 akan diramaikan oleh beberapa kelompok musisi bergenre “world music” yang sudah tidak asing lagi di Indonesia dan sudah memiliki reputasi internasional di antaranya SUARASAMA (Irwansyah Harahap) dan Kua Etnika (Jaduk Ferianto) serta Mataniari (Toba roots music) feat “Si Raja Seruling” Marsius Sitohang.
Di samping itu festival ini juga akan menghadirkan kelompok world/roots music dari luar negeri seperti FieldPlayers (Malaysia), Jade School Guzheng Ensemble feat Prof. Xiaoxin Xiao (China), Daniel Milan Cabrera-Deva Baumbach (Meksiko), Community Creative (UNP Padang), Communal Primitive (USU Medan), Ensamble Musik Univ HKBP Nomensen Medan, Ensambel Gendang Kampung (UNIMED Medan), dan beberapa talent lokal lainnya.
Berita Terkait
Pimpinan DPRD Sumsel 2019-2024 berpamitan serahkan kursi ke dewan baru
Selasa, 24 September 2024 21:17 Wib
45 Anggota DPRD Banyuasin disumpah, Pj Bupati apresiasi anggota DPRD 2019-2024
Rabu, 11 September 2024 19:06 Wib
Kejagung: Dugaan korupsi pendanaan di LPEI dideteksi sejak 2019
Senin, 18 Maret 2024 12:25 Wib
Kejati Sumsel sita surat dokumen penting korupsi pajak 2019-2021
Jumat, 2 Februari 2024 10:03 Wib
Kejati Sumsel tangkap buronan korupsi rehabilitasi jalan tahun 2019
Selasa, 14 November 2023 14:29 Wib
Kurs rupiah dinilai masih jauh lebih baik dibanding periode 2019-2020
Rabu, 8 November 2023 16:20 Wib
Putri Vietnam catat rekor tiga kali beruntun ke final Piala AFF
Kamis, 13 Juli 2023 22:53 Wib
Pemkot Palembang tinjau ulang Perwali Nomor 26 Tahun 2019
Senin, 8 Mei 2023 21:13 Wib