Bangkok (ANTARA) - Rakyat Thailand berkerumun di tepi jalan di bawah terik sinar matahari pada Minggu di Bangkok untuk menyaksikan prosesi penobatan Raja Maha Vajiralongkorn, dengan harapan memperoleh sekelumit kisah raja konstitusional itu yang menjelma dalam budaya Thailand sebagai dewa yang hidup.
Orang-orang yang mengenakan baju kuning, warna yang terkait dengan raja, antusias menyaksikan prosesi itu dan berbaris sepanjang 7 km dari Istana ke tiga kuil kerajaan.
Di lokasi itu raja, yang akan muncul di depan publik untuk pertama kali sejak upacara-upacara yang diadakan sebelumnya, akan memberi penghormatan kepada simbol utama Budha di tiap kuil.
"Saya ingin melihat penobatan sekali dalam hidup karena penobatan yang pernah terjadi saya masih sangat kecil," kata Samran Moryyaidee, 77 tahun, kepada Reuters, sementara pria itu berdiri kepanasan.
Pemerintah Thailand, yang menghabiskan dana sebesar 1 miliar baht (31,35 juta dolar AS) untuk upacara-upacara penobatan akhir pekan, memperkirakan sebanyak 200.000 orang akan menyaksikan prosesi tersebut.
"Saya merasa saya harus berada di sini untuk menunjukkan kepada dunia betapa kami memuja raja," kata Donnapha Kadbupha, 34 tahun, yang datang delapan jam lebih awal supaya perempuan itu mendapat tempat yang nyaman sepanjang rute prosesi.
Suhu udara di Bangkok saat prosesi tersebut berlangsung tercatat sekitar 37 derajat Celsius dan kelembaban pada 44 derajat C.
Penobatan Raja Vajiralongkorn, 66 tahun, berlangsung pada Sabtu hingga Senin setelah masa berkabung resmi bagi ayahnya Raja Bhumibol Adulyadej, yang mangkat pada Oktober 2016. Raja Adulyadej telah duduk di singgasana selama 70 tahun.
Sumber: Reuters