Basarnas masih temukan banyak bagian jenazah di Laut

id basarnas,lion air,tim sar,evakuasi,pesawat jatuh,jt 610

Basarnas masih temukan banyak bagian jenazah di Laut

Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). (ANTARA FOTO/H0-Basarnas)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kepala Deputi Bidang Operasi Basarnas Nugroho Budi Wiryanto menyampaikan bahwa hingga pencarian hari ke tujuh, masih ditemukan banyak jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610? yang berada?di dasar laut.

"Sebelum penyelaman tadi kami kerahkan ROV (Remote Operating Vehicle) sejauh 250 meter, ternyata kami temukam masih banyak bagian tubuh jenazah yang perlu dievakuasi," ujar Nugroho dalam konferensi pers di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Minggu.

Sebanyak 33 kantong jenazah juga berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan dan semuanya telah diantar ke posko terpadu di dermaga JICT II, jumlah?itu menambah pengumpulan hingga hari ke tujuh evakuasi menjadi 138 kantong.

"Semua kantong sudah didata?dan diserahkan ke DVI untuk dikirim ke RS Polri," katanya menambahkan.

Dalam pencarian di hari Minggu, Nugroho beserta Kepala Basarnas Muhammad Syaugi juga melakukan pemantauan langsung di lokasi pencarian guna memastikan operasi berjalan dengan lancar dan terkoordinir.

Selain mengumpulkan bagian tubuh jenazah, tim SAR gabungan juga berhasil mengangkat serpihan kulit pesawat dan roda pendarat bagian depan pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 tersebut.

Hingga hari ke tujuh proses pencarian dan evakuasi, tim SAR gabungan sudah berhasil menemukan salah satu bagian kotak hitam yaitu "Flight Data Recorder" (FDR) pada hari Kamis.

Sementara satu bagian lainnya yaitu "Cockpit Voice Recorder" (CVR) belum berhasil ditemukan dan masih dalam proses pencarian.

Pewarta :
Editor: Erwin Matondang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.