Asian Games (profil) - Gerakan mengejutkan ala "Spiderman" Aries yang memukau

id Aries Rahayu Susanti,panajat tebing,atlet panjat,berita sumsel,berita antara,Hendra Basir,asian games

Asian Games (profil) - Gerakan mengejutkan ala "Spiderman" Aries yang memukau

Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu. (ANTARA FOTO/INASGOC/Iwan Cheristian/nym/18.)

Di partai final, Aries sudah lepas dari beban, demikian juga dengan Puji karena telah memastikan medali emas menjadi milik Indonesia
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Gerakan ekplosif pemanjat tebing Indonesia, Aries Rahayu Susanti, demikian mengejutkan di satu meter terakhir jalur panjat saat bertanding di partai semifinal nomor speed woman Asian Games 2018 di Palembang, Kamis malam.

Atlet berusia 23 tahun asal Desa Taruman, Jawa Tengah ini seketika menyalip Song Yiling, atlet dari China yang ingin menjegal rencana Indonesia untuk `all Indonesia final` di nomor adalan kecepatan putri ini.

Ratusan penonton yang memadati Venue Panjat Tebing Jakabaring Sport City sontak berteriak histeris karena terpukau oleh aksi ala spinderman yang dipertontonkan Aries itu.

Padahal, saat itu pendukung Indonesia sangat tegang karena Aries sempat kalah start dari Song Yiling. Bahkan, hingga di separuh papan 15 meter, posisi Aries masih telihat sejajar dengan Yiling.

Namun, gadis yang awalnya menggeluti olahraga lari ini bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik setelah satu angkatan bahunya di detik terakhir ujung jalur papan 15 meter, bak loncatan laba-laba.

Ujung jari Aries dalam sekejap lebih dahulu menjangkau tombol finis yang artinya menyudahi perlawanan Yiling dengan membukukan catatan waktu 7,68 detik sementara lawan hanya 7,80 detik. Kemenangan ini langsung disambut dengan sorak sorai penonton.
Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu melambaikan tangan setelah memenangkan final kategori speed Asian Games 2018 di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (23/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Iwan Cheristian/nym/18.)

Kebahagian ratusan penonton yang memadati venue panjat tebing JSC pun langsung berlipat karena rekan satu tim Aries, Puji Lestari juga memastikan tempat ke final setelah memenangkan adu cepat juga dengan wakil China, He Cuilian. Target untuk `All Indonesian Final` akhirnya terwujud.

Di partai final, Aries sudah lepas dari beban, demikian juga dengan Puji karena telah memastikan medali emas menjadi milik Indonesia.

Meski tidak mencatatkan waktu terbaiknya di final seperti saat mejuarai seri Kejuaraan Dunia 2018 di 7,51 detik Chongqing, China pada Mei 2018, tapi Aries setidaknya telah memberikan penampilan terbaiknya di final Asian Games yang mengemas catatan waktu 7,61 detik.

"Saya hanya berusaha mengontrol diri saja sepanjang pertandingan. Itu saja, dan bersyukur sekali bisa menang dan bisa menyumbangkan emas bagi Indonesia," kata Aries.

Bagi Aries, keberhasilan meraih medali emas Asian Games ini menjadi impiannya sejak lama, terutama sejak mulai mengikuti Kejuaraan Nasional pada 2008.

Gadis yang awalnya tertarik pada olahraga lari ini, memilih mendidikasikan dirinya pada cabang olahraga panjat tebing setelah diajak guru Sekolah Menengah Pertama-nya.

"Awalnya saya diajak guru SMP, lama-lama saya suka," kata Aries.

Namun keberhasilan Aries ini tak luput dari totalitasnya sebagai atlet. Demi persiapan mengikuti Asian Games, ia rela meninggalkan sementara bangku kuliah yang saat ini memasuki semester tiga.

Pelatih nomor speed Hendra Basir mengatakan sejak lama dirinya sudah kepincut dengan performa Aries sehingga ia sangat berharap dapat dipertemukan di pemusatan latihan nasional.

"Saya seperti berharap-harap, kapan Aries masuk pelatnas. Dan saatnya tiba, setelah ada promosi dan degradasi di pelatnas, akhirnya dia bisa masuk mengantikan atlet lain. Satu kelebihan yang saya suka dari Aries, dia kuat sekali keinginan untuk menangnya, tidak mau dikalahkan," kata dia.

Menurut Hendra, karakter tangguh itu yang membuat Aries menjadi berbeda dengan atlet-atlet lainnya. "Dia orang tidak mau kalah, mental ini sangat penting untuk atlet," kata dia Hendra lagi.

Jejak langkah Aries untuk menyumbangkan medali emas Asian Games ini sebenarnya sudah terlihat sejak tahun 2017.

Ia yang pertama kali mengikuti kejuaraan nasional pada 2008, akhirnya terpilih masuk pemusatan latihan nasional Asian Games karena terpromosi, setelah ada satu atlet di pelatnas terdegradasi.

Meski tidak masuk di pelatnas tahap pertama di Februari 2017, tak menyurutkan performa Aries yang baru masuk di tahap kedua di Agustus 2017. Padahal, pelatnas sebelumnya mendapatkan training center di Rusia selama tiga bulan.

Ini terbukti ketika ia mewakili Indonesia pada Asian Championship 2017 di Iran pada September. Meski menjadi debut pertama, tapi ia sudah menorehkan prestasi dengan meraih medali emas nomor speed relay dan perunggu speed perorangan.

Kemudian, Aries meraih medali perak pada seri Kejuaraan Dunia di Xiamen, China pada nomor speed perorangan.

Satu prestasi yang sangat mengejutkan ketika ia meraih medali emas nomor speed pada nomor seri Kejuaraan Dunia di Chongqing, China pada Mei 2018.

Papan setinggi 50 kaki dapat dilahap dengan super cepat dalam waktu 7,51 detik saja, sementara lawannya Elena Timofeeva yang dijagokan karena berada di peringkat 3 dunia hanya mencatatkan waktu 9,01 detik setelah sempat salah menempatkan pijakan.

Kemudian, sebelum berangkat ke Asian Games, ia meraih medali perunggu di nomor speed perorangan putri pada seri Kejuaraan Dunia di Tai`an, China.

Manajer Timnas Panjat Tebing Pristiawan Buntoro Wahyu mengatakan keberhasilan Aries ini tak lepas dari adanya pengelolaan timnas yang baik.

Sistem promosi dan degradasi membuat atlet terpacu untuk terus memberikan yang terbaik. Selain itu program latihan yang disesuaikan dengan target peak performa atlet juga sangat membantu untuk mencapai prestasi sesuai target.

Lalu tak kalah penting yakni adanya kesempatan mengikuti training center di Eropa dan uji coba di seri kejuaraan dunia untuk mengukur kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri.

"Kami sebenarnya bisa saja ikut semua seri Kejuaraan Dunia, tapi hal itu tidak bisa juga diterapkan semaunya karena harus disesuaikan dengan target peak performa atlet. Maunya kami kan tampil maksimal di Asian Games," kata dia.

Selamat Aries, kami tunggu kiprahmu selanjutnya untuk membawa Indonesia ke tempat tertinggi bak loncatan ala spiderman-mu yang memukau itu.