Lubuklinggau (ANTARA News Sumsel) -Terkait dugaaan pihak Rumah Sakit AR-Bunda telah mentelantarkan pasien hingga mengakibatkan meninggal dunia, pihak RS membantah tuduhan tersebut.
Dikatakan Direktur RS AR-Bunda Sarah Aina dalam klarifikasinya Rabu, mengatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak sama dengan kejadian yang sebenarnya.
Menurutnya saat itu, Minggu (24/7) sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya melakukan pemeriksaan dan penanganan pertama kegawatdaruratan terhadap pasien di instlansi gawat darurat.
Kemudian pengisian General Content oleh admisi dan pihak keluarga menyetujui dan menandatangan persetujuan operasi.
"Kemudian kita mengambil darah di PMI yang jaraknya sekitar 15 KM, setelah itu baru dilakukan operasi," kata Direktur AR-Bunda Sarah Aina saat kepada awak media, Rabu.
Diteruskannya, setelah operasi pasien pindah ruangan dan dilakukan perawatan intensive secara maksimal didalam ruangan, lalu Minggu (25/7) sekitar pukul 03.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dihadapan keluarganya, setelah itu pihak keluarga mengurus administrasi.
"Keluarga pasien baru bisa membayar sebagian dari biaya perawatan namun sudah boleh diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit," tegasnya.
Setelah itu, keluarga dan pihak rumah sakit, mempersiapkan pemulangan jenazah.
Berita Terkait
Kebakaran rumah tinggal sebabkan satu orang meninggal
Jumat, 26 April 2024 14:04 Wib
PTBA berdayakan ibu rumah tangga lewat kerajinan songket
Jumat, 26 April 2024 13:57 Wib
Pasien Rumah Sakit Khusus Mata Sumsel kebanyakan peserta JKN
Kamis, 25 April 2024 23:32 Wib
12 korban kecelakaan bus dengan KA masih dirawat di RS
Rabu, 24 April 2024 3:55 Wib
Rumah Hervey Moeis digeledah kejagung, dua mobil mewah ikut disita
Sabtu, 20 April 2024 11:13 Wib
Polisi selidiki temuan mayat terkubur dalam rumah
Selasa, 16 April 2024 14:31 Wib
Rumah korban kebakaran OKU masuk program bedah rumah gratis
Senin, 15 April 2024 16:41 Wib
Bupati OKU bantu korban kebakaran
Minggu, 14 April 2024 18:30 Wib