Ricky Karanda tidak kaget harus bermain rangkap

id Ricky Karanda Suward,bulutangkis,badminton,berita sumsle,berita sumsel,berita palembang

Ricky Karanda tidak kaget harus bermain rangkap

Ricky Karanda Suwardi (kanan). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Pebulu tangkis putra Indonesia Ricky Karanda Suwardi tidak kaget saat harus bermain rangkap di ganda putra dan ganda campuran sebagaimana permintaan pelatih pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018.

Kendati demikian, pemain yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat, tersebut menyebut dirinya harus lebih banyak berlatih, terutama soal power karena dia diprediksi harus main rangkap setidaknya di beberapa turnamen sepanjang 2018 ini.

"Sebenarnya tidak begitu kaget, karena saya dulu pernah main rangkap, baik itu di PON dan turnamen lainnya. Namun ini kan levelnya tinggi, saya harus banyak berlatih lagi dan kuatkan power lagi," kata Ricky di Istora Senayan, Jakarta, Kamis malam (5/7).

Ricky yang awal tahun 2018 ini lebih difokuskan dalam nomor ganda campuran bersama Debby Susanto, kembali dipasangkan dengan duet lamanya di ganda putra Angga Pratama sebagai pemenuhan kewajiban PBSI pada ketentuan BWF yang mewajibkan 32 pemain terbaik dunia pada tahun sebelumnya untuk ikut sedikitnya 10 turnamen mayor dalam setahun di musim berikutnya.

Karena peringkat Angga/Ricky yang cukup tinggi di tahun 2017 lalu, mereka terkena ketentuan tersebut yang jika dilanggar akan dikenakan denda. Karena tuntutan bermain rangkap mengharuskannya berlatih lebih keras itu pula, Ricky menyebut dirinya sempat sakit dan melewatkan Malaysia Terbuka 2018.

"Sebenarnya bukan alasan itu. Yang jelas saya akan berusaha yang terbaik, baik itu di ganda putra, maupun di ganda putri," ucap dia.

Capaian di Indonesia Terbuka 2018 ini sendiri, tidak begitu mengecewakan. Di ganda campuran, dia dan Debby melaju ke putaran perempat final, sementara di nomor ganda putra, Ricky bersama Angga terhenti di putaran dua setelah sebelumnya bermain apik melawan wakil China He Jiting/Tan Qiang dengan skor 16-21, 21-17, 26-24, di putaran pertama.

Menurut Kepala Pelatih ganda putra PBSI Herry Iman Pierngadi setelah bermain rangkap, Ricky menunjukan banyak kemajuan yang cukup signifikan.

"Atas hasil kemenangan Angga/Ricky di putaran pertama, saya malah merasa surprise di mana poin-poin kritisnya bisa diatasi. Kalau saya amati, khususnya Ricky yang sekarang porsinya lebih banyak ke ganda campuran, dia lebih matang, penempatannya lebih akurat, mainnya lebih tenang, bisa mengatur permainan. Hanya tenaga tangannya yang masih harus ditambah," kata Herry.

Ketika disinggung apakah ada kemungkinan Angga/Ricky dipasangkan kembali setelah menurut sang pelatih yang memiliki banyak koleksi burung peliharaan ini, Ricky menunjukan kemajuan, Herry mengembalikan hal tersebut pada bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI.

"Itu tergantung kebutuhan Binpres, semua kan ada kuotanya. Tapi ke depan memang saya punya pemikiran, ada beberapa pemain yang sebaiknya main rangkap, tetapi tidak semuanya. Saya lihat sisi positifnya ada, banyak manfaatnya untuk pemain ganda putra, terutama pemain belakang," ucap Herry menambahkan.

Di nomor ganda putra, Ricky harus terhenti pada putaran kedua Indonesia Terbuka 2018 usai dia dan Angga menyerah di tangan duo Mads asal Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding, 12-21, 17-21, di Istora, Kamis malam (5/7).