Upaya Sumsel cegah Karhutla jelang Asian Games 2018

id kebakaran hutan,karhutla,hutan,pemadaman kebakaran,lahan,gambut

Upaya Sumsel cegah Karhutla jelang Asian Games 2018

Arsip - Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel, Jumat (15/9). (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/dol/17)

....Kebakaran hutan dan lahan tidak boleh terjadi. Bila terjadi, nama baik Indonesia dipertaruhkan dan Asian Games tidak berjalan sukses....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan masih trauma atas kejadian kebakaran pada tahun 2015 yang menghanguskan ribuan hektare hutan dan lahan di daerah tersebut.

Bukan itu saja, melainkan kebakaran hutan dan lahan tersebut daerah ini diselumuti kabut asap, bahkan dampaknya sampai ke negara tetangga.

Kejadian 3 tahun lalu itu jangan sampai terulang kembali karena Sumsel akan menjadi tuan rumah Asian Games pada Agustus mendatang.

Memang berbagai upaya yang telah dilaksanakan agar kabut asap tidak terjadi, seperti pada tahun 2015.

Bahkan, Gubernur Sumsel telah menetapkan siaga darurat bencana asap melalui SK nomor 102/KPTS/BPBD-SS/2018 tanggal 1 Februari 2018.

Berbagai upaya telah dilakukan dalam mencegah supaya kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi, kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah, Jumat.

Dalam pencegahan tersebut, pihaknya rutin melaksanakan rapat koordinasi untuk mencegah supaya kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi seperti pada tahun 2015.

Ia mengatakan bahwa rapat koordinasi menghadirkan seluruh instansi terkait dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Semua dinas dan instansi yang terlibat dalam pencegahan melaporkan kesiapan mereka masing-masing. Begitu pula, posko kebakaran hutan dan lahan harus selalu dicek keberadaan, terutama peralatan yang dibutuhkan.

Sumsel memiliki sembilan kabupaten dan kota yang rawan kebakaran hutan dan lahan, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Musi Banyuasin (Muba), Kabupaten Banyuasin, Muaraenim, Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara), Penungkal Abab Lematang Ilir, dan Ogan Komering Ulu (OKU).

Sehubungan dengan itu, daerah tersebut terus dipantau supaya kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi.

Kebakaran hutan dan lahan tidak boleh terjadi. Bila terjadi, nama baik Indonesia dipertaruhkan dan Asian Games tidak berjalan sukses, katanya.

Selain itu, kata Staf Khusus Gubernur Bidang Perubahan Iklim Najib Asmani, ada 42 desa rawan kebakaran hutan dan lahan yang harus selalu diwaspadai.

Memang sekarang ini telah dibentuk desa peduli api, terutama wilayahnya rawan kebakaran hutan dan lahan.

Begitu juga desa peduli gambut telah dibentuk di provinsi yang lahan gambutnya relatif cukup luas tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya akan memberdayakan masyarakat desa peduli api yang telah dibentuk.

Masyarakat desa peduli gambut juga akan diberdayakan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan supaya tidak terjadi.

Selain itu, juga memaksimalkan kanal, terutama di wilayah perkebunan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Setidaknya, akan terdapat ratusan posko lapangan yang tersebar di 9 kabupaten dan kota yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut dia, dengan adanya kerja sama dan kekompakan dari semua pihak akan menjadi kunci utama kesuksesan mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada acara pisah sambut Danrem 044/Garuda Dempo juga mengatakan bahwa sebanyak 736.536 hektare hutan dan lahan rusak akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015.

Untuk mengembalikan fungsi hutan tersebut, dirinya berkeliling ke beberapa negara untuk meminta bantuan. Apalagi, untuk merestorasi dan merehabilitasi hutan dan lahan tidak mungkin menggunakan dana APBD juga APBN sehingga Sumsel minta kepada pihak ketiga.

Beberapa negara dikunjungi dengan menjadi speaker meminta bantuan kepada negara-negara sahabat dan berhasil mendapat bantuan 11 titik berkisar 400.000 hektare lahan untuk direstorasi dan direhablitasi, katanya.

Dalam merespons, sebagai pawang asap, Gubernur kembali kilas balik tentang kebakaran hutan dan lahan lalu.

Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan terbesar terjadi di tiga provinsi di Sumatra (Riau, Jambi, dan Sumsel) dan empat provinsi di Kalimantan menimbulkan kebakaran yang sangat besar, bahkan asap mencapai Singapura dan daratan Malaysia.

Dengan adanya kabut asap itu, Indonesia dikecam oleh dunia. Pada saat hutan dan lahan ludes terbakar, CNN Singapura dan CNBC Singapura minta waktu untuk wawancara.

Sebenarnya, ada tujuh gubernur. Akan tetapi, hanya Gubernur Sumsel yang bersedia menerima.

Hal ini dirinya yakin itu kesempatan menjelaskan kepada dunia mengapa terjadi kebakaran hutan dan lahan, apa usaha untuk memadamkannya, serta bagaimana supaya tidak terjadi kebakaran lagi.

Hasil wawancara itu ditayangkan berulang kali di Singapura sehingga banyak orang Singapura yang nonton itu kenal dan dikenal sebagai gubernur asap, katanya.

Gubernur minta pada Danrem untuk bersama mencegah agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi.

Menurut dia, tugas paling berat itu di samping yang lain adalah tidak ada kebakaran hutan dan lahan lagi. Apalagi, prediksi BMKG Asian Games 18 Agustus s.d. 2 September itu adalah puncaknya kemarau.
(T.U005/D007)