Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Bakhrun mengatakan pembelajaran pemograman seharusnya tidak asing lagi bagi siswa SMK.
"SMK ketika berbicara mengenai komputer, seharusnya tidak asing lagi. Apalagi, mengenai pembelajaran pemograman atau 'coding', ini suatu kebutuhan bagi kita semua," kata Bakhrun dalam acara diskusi terpumpun pembelajaran pemograman di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa anak-anak sekarang tidak bisa lepas dari aplikasi yang ada di dalam komputer.
Bahkrun menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk memasukkan pembelajaran pemograman ke dalam kurikulum.
"Pada saat memasukkan pembelajaran pemograman ini di dalam kurikulum, jenis kompetensi mana atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) mana yang menjadi patokan. Sekarang ini, kami mencoba memasukkan beberapa kompetensi secara utuh sambil menunggu dari Kominfo," katanya.
Pemerintah, kata dia, tidak akan mampu menyelesaikannya semuanya sendiri. Untuk itu, perlu keterlibatan pihak swasta, apalagi kesenjangan pendidikan di Tanah Air relatif tinggi.
Pada kesempatan yang sama, pemerhati pendidikan dari Eduspec Indonesia, Indra Charismiadji, mengatakan bahwa tren pendidikan di dunia, yakni sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) dan sains komputer.
"Di negara lain ada yang menyebutnya pemograman atau 'coding'. Intinya, anak-anak diajarkan untuk belajar keterampilan abad 21, yaitu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif," kata Indra.
Semua kompetensi tersebut, kata dia, belum terakomodasi pada pelajaran matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
"Selama ini sulit menumbuhkan kompetensi 4C itu karena guru lebih banyak mengajar misalnya satu ditambah satu sama dengan dua, bagaimana anak bisa kreatif jika cara mengajarnya seperti itu," kata Indra.
Dengan pembelajaran pemograman, anak didorong untuk berpikir kreatif. Anak didorong untuk pemograman komputer yang pembelajarannya juga berbeda karena anak didorong untuk menciptakan aplikasi.
"Di Kementerian Agama, pembelajaran pemograman ini sudah dimulai walau belum resmi secara kurikulum. Kami harap juga Kemdikbud juga melakukan hal yang sama," kata Indra lagi.
(T.I025/D. Kliwantoro)