Aktivis Walhi Sumsel Siaga Banjir

id walhi, aktivis walhi, walhi siaga banjir, bencana alam banjir, longsor, hujan, relawan tagana, Dedek Chaniago

Aktivis Walhi Sumsel Siaga Banjir

Aktivis Walhi (ANTARA Sumsel/16/Yudi Abdullah)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Puluhan aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan yang tergabung dalam Relawan Desk Disaster pada musim hujan sekarang ini siaga untuk membantu masyarakat jika mengalami musibah bencana ekologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Relawan Desk Disaster Walhi itu siap memberikan bantuan penanggulangan bencana ekologi terutama dalam hal evakuasi masyarakat dari lokasi banjir dan tanah longsor," kata aktivis Walhi Sumsel Dedek Chaniago, di Palembang, Rabu.

Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor di provinsi yang memiliki 17 kabupaten/kota itu, sekarang ini telah disiapkan sejumlah peralatan penyelamatan korban banjir dan tanah longsor, serta obat-obatan ringan untuk pertolongan pertama, katanya.

Menurut dia, pada musim hujan sekarang ini pihaknya telah melakukan asesmen atau pengumpulan informasi mengenai daerah yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan hasil asesmen Relawan Desk Disaster Walhi Sumsel terdapat tiga kota dan lima kabupaten yang berpotensi terjadi bencana ekologi yakni Kota Palembang, Pagaralam, Lubuklinggau, Kabupaten Muaraenim, Lintang Empat Lawang, Musirawas, Musi Banyuasin, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Beberapa daerah yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor itu menjadi perhatian utama sehingga jika terjadi bencana ekologi itu bisa diketahui dengan cepat dan relawan bisa segera turun ke lokasi bencana untuk memberikan pertolongan kepada para korban.

Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan aktivis Walhi bisa meringankan penderitaan masyarakat yang tertimpa musibah dan bisa diminimalkan timbulnya korban jiwa, kata Dedek.

Selain aktivis Walhi, relawan Taruna Siaga Bencana binaan Dinas Sosial Sumatera Selatan sebelumnya juga telah meningkatkan kesiagaan menghadapi semakin tingginya curah hujan pada penghujung tahun 2017 ini.

Sekitar 1.000 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sekarang ini meningkatkan kesiagaan sehingga sewaktu-waktu siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana ekologi seperti banjir dan tanah longsor, kata Riduan salah seorang relawan.