Ketua PMS Sumsel Babel, Sumarjono Saragih mengatakan bahwa PMS akan bekerja sama dengan dinas pariwisata untuk mengembangkan wisata budaya secara terjadwal.
Sumarjono Saragih, dikenal sebagai Ketua APINDO, Ketua Dewan Pembina GAPKI dan SekJen FBBI akan memimpin PMS selama 5 tahun ke depan menambahkan, PMS adalah lembaga masyarakat adat simalungun. Suku Simalungun adalah salah satu dari 5 suku batak.
Mereka mayoritas berdiam di kabupaten bernama sama, Kabupaten Simalungun. Salah satu kota wisata di Danau Toba yang menjadi andalan wilayah ini adalah Kota Parapat.
Acara budaya "Marsombuh Sihol" dan Pelantikan Pengurus PMS Sumsel Babel pada sabtu lalu di Gedung Sukaria Palembang juga dihadiri tidak kurang 500 orang, warga Simalungun dan undangan lainnya.
Bupati Simalungun Dr JR Saragih juga hadir dan membawa rombongan besar (30 orang) untuk mendukung acara ini. Mulai dari Ketua DPRD Simalungun, Sekda, SKPD dan sejumlah Tokoh Adat Simalungun.
Warga Simalungun hadir lengkap dengan pakaian adat "gotong" (ikat kepala pria) dan "bulang" (ikat kepala perempuan). Undangan dari berbagai entik juga turut merasakan kegembiraan. Bahkan Sultan Iskandar M Badaruddin ikut menyanyi dan "manortor" (menari).
Sementara itu, Wakil Ketua DPD MKGR Sumsel Herryandi Sinulingga di dampingi Ketua Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) Sumsel Jimmy David Lumbangaol mendukung adanya PMS, selain untuk memajukan sektor kepariwisataan Sumsel juga turut menjaga kerukunan antarsuku yang hidup di Bumi Sriwijaya.
"Mari kita jaga bersama sama kerukunan ini demi kemajuan Sumatera Selatan dimata dunia, yang mana Indonesia sebentar lagi jadi tuan rumah Asian Games 2018," tuturnya.
Lingga mengajak seluruh Ormas yang ada di Sumsel untuk mempertahankan kerukunan suku yang sudah terjalin amat baikdi Sumsel.
"Tentunya perlu dukungan semua pihak untuk itu kita bersama sama menjaga kerukunan antarsuku di Sumatera Selatan dan mengembang potensi budaya adat istiadat dengan tumbuh dan hidup berdampingan di Sumsel ini," ungkapa dia. (I016)
