Sumatera Selatan - Malaysia kerja sama pariwisata

id Irene Camalyn, pemrov sumsel, pariwisata, kerja sama, Malaysia, wisatawan

Sumatera Selatan - Malaysia kerja sama pariwisata

"Wonderful Indonesia", the national logo to promote tourist destinations in Indonesia. (Antara/Kemenpar/DWA)

Palembang (Antarasumsel.com) - Sumatera Selatan menjalin kerja sama dengan Malaysia di bidang pariwisata untuk menaikkan jumlah wisatawan asal Asia dan Eropa.

Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Irene Camalyn di Palembang, Minggu mengatakan kerja sama dengan Malaysia ini terbilang saling menguntungkan karena sejauh ini wisatawan asal Malaysia menjadi yang terbanyak di Sumsel pada 2016.

"Saat ini tidak bisa lagi menjual sendiri-sendiri. Seperti halnya wisatawan Indonesia jika ingin ke Eropa maka ingin juga ke Paris, Belanda, dan lainnya. Demikian juga sebaliknya, ketika wisatawan dari Eropa datang diharapkan bukan hanya ke Malaysia tapi juga Indonesia, Singapura, Thailand dan lainnya," kata Irene.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sumsel, jumlah wisatawan yang mengunjungi Sumsel mencapai 58.000 pada 2016 atau naik 1.000 orang dibandingkan 2015.

Sementara itu, Malaysia membidik 1.000 wisatawan Palembang mengunjungi Kuala Lumpur pada setiap pekan pada 2017 setelah terjalin kerja sama pariwisata dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita).

Direktur Pariwisata Malaysia untuk wilayah Sumatera Azhari Haron mengatakan kepercayaan diri, karena adanya penerbangan langsung dari Palembang-Kuala Lumpur dan terjadi peningkatan hingga 11,6 persen untuk jumlah wisatawan asal Indonesia ke Malaysia.

"Khusus Kota Palembang sendiri, Malaysia diuntungkan karena sudah ada penerbangan langsung ke Kuala Lumpur satu kali dalam satu hari, dan sejauh ini kursi pesawat selalu penuh. Jadi angka 1.000 wisatawan setiap pekan, terbilang masuk akal," kata Azhari.

Seusai acara "Malaysia Travel Mart & Business Session 2017" di salah satu hotel berbintang ini, Azhari mengatakan sementara ini wisatawan Indonesia memberikan sumbangan besar dalam pariwisata Malaysia setelah Singapura.

Pada 2016, dari data Januari-Oktober diketahui dari 22 juta wisatawan manca negara diketahui sebanyak 2,4 juta berasal dari Indonesia atau meningkat 11,6 persen dibandingkan 2015.

Dari sisi pendapatan, sektor pariwisata Malaysia berhasil meraup 37,4 miliar ringgit dengan wisata belanja sebesar 11,7 miliar atau 31,4 persen dari seluruh pendapatan.

Khusus wisatawan asal Sumsel, sumber pendapatan tertinggi dari pariwisata Malaysia justru dari sektor kesehatan karena banyak warga yang mendatangi Kuala Lumpur dan Penang untuk kepentingan berobat.

Selain itu, ia tidak membantah bahwa banyak faktor pendongkrak kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia ini, salah satunya adanya `mega sale` sebanyak empat kali dalam satu tahun, dan perbaikan kurs mata uang rupiah terhadap ringgit Malaysia.

"Ke depan, kerja sama dalam hal parwisata ini akan ditingkatkan lagi karena negara-negara ASEAN telah bersepakat untuk membangun Visit ASEAN 2017," kata dia.