Musirawas Utara programkan menanam ubi racun -

id Ubi, ubi racun

Musirawas Utara programkan menanam ubi racun -

Singkong (ubi kayu) hasil panen petani.(ANTARA FOTO/M Tohamaksun)

Musirawas Utara (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, memprogramkan kebun percontohan tanaman ubi racun dan tebu untuk dijadikan tanaman rakyat sehingga daerah itu menjadi sentra dua komoditas baru tersebut.

Bupati Kabupaten Musirawas Utara HM Syarif Hidayat, Sabtu mengatakan, ke depan akan mengajak masyarakat beralih untuk berkebun ubi racun dan tebu agar tidak selalu ketergantungan dengan tanaman karet dan kelapa sawit.

Ia mengatakan, masyarakat Musirawas Utara sejak nenek moyang masih bertahan pada tanaman karet dan belakangan ini ada komoditas baru, yaitu kelapa sawit. Kedua komoditas itu sejak beberapa tahun lalu harganya anjlok sehingga tingkat ekonomi masyarakat turun drastis.

Dengan kondisi ekonomi masyarakat menurun, tingkat kriminal meningkat terutama pada jalur jalan lintas Sumatera setempat. Wilayah itu menjadi rawan perampokan serta tindak kriminal lainnya sehingga pengguna jalan lintas Sumatera resah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, mulai tahun ini Pemkab Musirawas Utara membuat terobosan baru dengan mengajak masyarakat menanam tebu dan ubi racun, sekaligus memanfaatkan lahan tidur yang masih cukup luas di wilayah itu.

Dengan adanya kebun percontohan tersebut, masyarakat bisa tertarik untuk menanam dua komoditas itu baik di lahan terlantar maupun di pekarangan yang saat ini potensinya cukup bagus.

Bila tanaman ubi racun dan tebu itu sudah dalam jumlah luas, maka akan mengundang investor untuk mendirikan pabrik tapioka dan gula, namun dengan jaminan bahan bakunya cukup.

Selain itu perusahaan akan disediakan lahan untuk membuat kebun inti, sedangkan plasmanya tanaman pribadi masyarakat, untuk harga beli ke masyarakat akan diatur melalui peraturan daerah sehingga stabil dan menguntungkan petani setempat.

"Kami akan berupaya menstabilkan ekonomi masyarakat khususnya di bidang perkebunan tebu dan ubi racun karena lahan di wilayah itu sangat cocok untuk dikembangkan tanaman dua komoditas tersebut," tuturnya.

Dengan demikian masyarakat Musirawas Utara tidak hanya mengandalkan dari hasil perkebunan karet dan sawit saja, tapi ada komoditas unggulan baru yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat menuju Musirawas Utara bangkit, ujarnya.

Ramlan (43) warga Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu menyambut baik terobosan pemerintah membuat komoditas unggulan baru, untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat sehingga daerah itu tak lagi rawan perampokan.

"Saya sebagai korban perampokan sepeda motor di Jalan lintas Sumatera antara Desa Karang Anyar-Simpang Nibung masih teraumah dan sangat berharap daerah itu tidak rawan perampokan lagi," jelasnya.

Ia mengatakan, sebagai warga asli Musirawas Utara saja bisa menjadi sasaran perampokan, apa lagi pengguna jalan lintas Sumatera Lainnya baik mengendara kendaraan roda dua maupun roda empat.

Hal itu adalah salah satu pengaruh rendahnya tingkat ekonomi masyarakat setempat, bila pemerintah daerah mencarikan alternatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sangat tepat, terlebih di sektor perkebunan karena masyarakat wilayah itu sebagian besar petani kurang berhasil.

Kuncinya, kata dia, bila masih tetap rawan tindak kriminal, investor pun takut untuk menanamkan modalnya di wilayah itu yang ada sekarang saja mulai resah akibat gangguan keamanan tersebut,ujarnya.

Pewarta :
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.