Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, memiliki program santunan kematian yang mulai digulirkan pada awal Maret 2016.
Ketua Penyelenggara Kartu Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sejahtera Sanusi di Pali, Selasa, mengatakan santunan kematian ini akan diberikan kepada 60 ribu warga kategori ekonomi lemah yakni jika meninggal akibat kecelakaan akan menerima Rp7,5 juta, meninggal akibat sakit akan mendapat santunan Rp4,5 juta.
"Tidak semua warga mendapatkan, atau hanya 60.000 orang dari total 207.000 penduduk Pali. Warga yang masuk kategori ini merupakan mereka yang sudah terdata di tingkat desa dan kelurahan," kata Sanusi.
Wakil Bupati Ferdian Andreas Lacony menambahkan pemberian dana santuan ini tak lain untuk membantu keluarga yang ditinggalkan agar tetap menyambung hidup sementara waktu.
"Ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga, oleh karena itu pemerintah berharap setiap keluarga yang ditinggalkan dapat memanfaatkan dana santunan ini sebaik-baiknya, karena tujuannya untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ujar Ferdian.
Ia mengemukakan bersama Bupati Heri Amalindo, akan berjuang keras mengangkat kesejahteraan rakyat yang sebagian besar merupakan petani karet.
Saat ini, para petani sedang terpuruk mengingat harga komoditas ekspor ini anjlok di pasaran internasional akibat pelemahan ekonomi global.
"Dibutuhkan bantuan langsung ke masyarakat agar tetap hidup layak di saat seperti ini," kata dia.
Selain berupaya mengangkat derajat kehidupan petani karet, pemkab juga ingin mengembangkan sektor perternakan dan perikanan.
Hal ini seiring dengan tingginya perhatian pemerintah pusat pada pemberdayaan masyarakat desa.
"Beragam program di bidang pertanian, perternakan, dan perkebunan disubsidi oleh pemerintah, sehingga ke depan desa diharapkan menjadi agen perubahan. Tentunya Kabupaten Pali tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan kesempatan ini," kata dia.
