Palembang (ANTARA Sumsel) - Usaha penampungan barang bekas di Kota Palembang, Sumatera Selatan, akhir-akhir ini cukup marak atau mengalami perkembangan yang cukup pesat karena menjanjikan keuntungan yang lumayan besar.
Pantauan di Palembang, Minggu, tampak depot penampungan barang bekas dapat ditemui hampir di setiap kawasan permukiman penduduk setempat.
Bahkan pasokan barangnya pun berlimpah, terbukti tampak pemilik depot dibantu beberapa pekerjanya sibuk melakukan penimbangan barang daur ulang dari sejumlah pengumpul barang bekas keliling, pemulung, dan masyarakat umum.
Barang bekas yang diterima di depot tersebut adalah barang yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai jual seperti plastik, kaleng, besi, seng, kertas koran, kertas HVS, kardus dan sejumlah barang lainnya yang dapat diolah kembali menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.
Menurut salah seorang pemilik depot barang bekas Ade Komarudin, usaha penampungan barang bekas akhir-akhir ini cukup marak karena menjanjikan keuntungan yang lumayan besar jika dikelola secara baik dan dikerjakan dengan serius tanpa mengandalkan pekerja.
Menjalani usaha barang bekas harus ditekuni dan dikerjakan sendiri karena jika sampai salah perhitungan membeli barang bekas dari pemasok bisa mengalami krugian yang besar.
Barang bekas tersebut dibeli dari pengumpul keliling di tingkat depot dengan harga mulai Rp600 hingga Rp7.000 per kilogramnya, kemudian barang tersebut dikirim ke agen besar di Jakarta untuk diproses daur ulang.
Hasil penjualan barang bekas yang ditampung dari para pengumpul keliling dan pemulung sampah lumayan besar, bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar gaji tujuh pekerja yang membantu penimbangan, penyusunan barang di gudang, dan pengiriman barang ke agen penampung utama barang daur ulang, ujarnya.
Sementara pemilik depot lainnya Jani mengatakan, usaha penampungan barang bekas cukup menjanjikan keuntungan karena barang yang dibeli dari pengumpul dan pemulung sampah secara per kilogram selain dikirim langsung ke agen penampung utama juga ada yang bisa dipilih dan diolah untuk dijual per satuan dengan harga yang lumayan tinggi.
"Untuk mendapatkan uang dari mengelola barang bekas atau sampah yang bisa dijadikan bahan daur ulang cukup gampang, namun tidak banyak orang yang mau terjun langsung menekuni usaha tersebut karena kotor dan merasa malu bergaul dengan pemulung sampah," ujarnya.
