Tokyo (ANTARA/AFP) - Kurs atau nilai tukar dolar menguat di Asia pada Rabu, karena para investor mengharapkan laporan pekerjaan AS yang mantap dalam beberapa hari mendatang dan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menurunkan suku bunga utamanya.
Dalam perdagangan sore di Tokyo, dolar naik menjadi 102,66 yen, naik dari 102,52 yen di New York pada Selasa sore. Euro merosot menjadi 1,3609 dolar dari 1,3627 dolar, dan menjadi 139,71 yen terhadap 139,73 yen.
Perusahaan penggajian (payrolls) ADP akan merilis laporan pekerjaan AS untuk Mei pada Rabu waktu setempat, yang diharapkan dapat menunjukkan kenaikan yang kuat, kata Credit Agricole.
Sebuah hasil yang mantap akan diambil sebagai indikasi baik dari data bulanan penggajian non pertanian yang akan datang dari Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (6/6).
Laporan "Beige Book" tentang ekonomi Federal Reserve pada Rabu,
juga akan "menggarisbawahi harapan bahwa pertumbuhan rebound" dalam kuartal kedua setelah lemah pada kuartal pertama, kata Credit Agricole.
Di Eropa, pertemuan ECB pada Kamis secara luas diperkirakan akan melihat pemotongan suku bunga guna mendukung pemulihan yang rapuh dan untuk melawan tanda-tanda deflasi di zona euro.
Data resmi pada Selasa menunjukkan inflasi di blok 18-negara melambat tajam menjadi 0,5 persen pada Mei, dari 0,7 persen pada April dan jauh lebih lemah dari target ECB tepat di bawah 2,0 persen.
Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik lainnya.
Unit AS naik menjadi 1.026,29 won Korea Selatan dari 1.023,90 won pada Selasa, menjadi 43,91 peso Filipina dari 43,79 peso dan menjadi 30,05 dolar Taiwan dari 30,01 dolar Taiwan.
Dolar AS juga menguat menjadi 1,2580 dolar Singapura dari 1,2559 dolar Singapura, menjadi 59,35 rupee India dari 59,13 rupee dan menjadi 11.876,30 rupiah Indonesia dari 11.807,50 rupiah.
Greenback merosot menjadi 32,67 baht Thailand dari 32,70 baht, sementara dolar Australia menguat menjadi 92,66 sen AS dari 92,49 sen AS dan yuan Tiongkok dibeli 16,39 yen terhadap 16,36 yen.
Penerejemah: A. Suhendar
