Kiat sukses pendiri "Fajar Group"

id kiat sukses, pendiri fajar group, fajar grup, alwi hamu

Makassar (ANTARA Sumsel) - Pendiri Fajar Group HM Alwi Hamu berbagi kiat sukses dalam membangun bisnis di hadapan peserta "Pesta Wirausaha Makassar 2013" di Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Sabtu.
         
Dalam acara yang diselenggarakan Komunitas Tangan Diatas (TDA) itu, pemilik 19 media dibawah Fajar Media Group tersebut mengaku sengaja datang meluangkan waktu di sela-sela Raker Fajar Group di Batam karena memiliki komitmen terhadap pengembangan wirausaha.
         
"Mengapa bisnis di Indonesia semua ditangani orang asing, karena itu saya bersemangat hadir ke sini di depan calon-calon wirausaha ini," katanya.
         
Pebisnis sukses yang mengaku tahu persis latar belakang Grup Modern Land, Om Liem dan sebagainya, pun bertanya, "Apakah mereka awalnya orang kaya ?. Mereka adalah orang biasa yang sekarang menjadi taipan, mereka memiliki keinginan kuat untuk berhasil," katanya.
         
Alwi Hamu menegaskan kepada para peserta bahwa masa depan ada di tangan masing-masing, bukan ditentukan orang lain.
         
"Ketika saya kelas 2 SD di Parepare, kakak saya diantar mobil. Saya ndak mau, saya ingin seperti teman-teman saya yang lain, bajunya robek-robek. Saya pindah ke Makassar jadi 'office boy'. Saya mau tangan diatas. Ketika menerima uang. Ini uang saya. Jadi terbentuk dari awal," katanya.
         
Kalau ingin sukses, ujar Alwi, harus ada keinginan keras seperti yang dilakukannya saat SMP dengan bekerja sendiri, sehingga bisa menyelesaikan SMA dan seterusnya dengan biaya sendiri.
         
Saat ini, dirinya sudah mengoordinasikan 220 orang se-Indonesia, termasuk yang ada di Hongkong, Taiwan dan Australia.
        
Alwi juga bercerita bagaimana dia mendirikan koran di Kalimantan Tengah atas permintaan gubernur di daerah tersebut.
         
Saat itu di Kalimantan Tengah pukul 20.00 WITA sudah sepi tidak ada aktivitas bahkan mencari warung nasi saja susah.
         
"Saya boyong anak-anak dari Kaltim, Surabaya, Makassar sambil mencari tenaga lokal. Saya datangkan dangdut dari Surabaya, bikin pertandingan, bikin pameran, mengorganisir anak muda. Alhamdulillah akhirnya jadi ramai," katanya.
         
Selain keinginan keras, ujar Alwi, kunci suksesnya adalah modal kepercayaan. "Kepercayaan itu inti, kemudian teori-teori, selanjutnya adalaj izin Allah SWT. Ini dasar yang saya lakukan. Saya tidak pernah berfikir menjadi kaya. Kerja keras dalam kebersamaan," katanya.
         
Pada kesempatan tersebut, Alwi juga bercerita pendirian Gedung Graha Pena yang ada di Makassar. "Saat itu, bank hanya memberikan kredit 12 lantai. Kantor Pemkot Makassar ternyata 12 lantai, sedangkan saya minta 14 lantai," katanya.
         
Selanjutnya, ia pun ingin membangun gedung tertinggi di Kawasan Timur Indonesia. "Graha Pena kasih 19 lantai. Banyak yang tanya, saya bilang tidak ada alasan, sekarang malah penuh," katanya.