Yogyakarta (ANTARA Sumsel) - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tidak menunjukkan peningkatan signifikan atau masih normal pascahembusan kuat, Senin (22/7).
"Pascahembusan kuat (vulcanian kecil) yang mengakibatkan hujan pasir dan abu kemarin, aktivitas Gunung Merapi masih normal dan tidak ada peningkatan signifikan," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Sri Sumarti, Selasa.
Menurut dia, dari data yang terekam hari ini (23/7) hingga pukul 07.00 WIB hanya terjadi satu kali gempa tektonik dan satu kali gempa dalam.
"Sedangkan untuk hembusan maupun guguran sama sekali tidak terjadi," katanya.
Ia mengatakan, meski demikian hal ini bukan berarti tidak akan terjadi hembusan dalam waktu dekat ini, karena memang fenomena alam sulit ditebak.
"Semua kan tergantung alam, kita hanya bisa mempelajari dari kejadian yang sudah untuk antisipasi," katanya.
Seperti diberitakan, Gunung Merapi pada Senin (22/7) pukul 04.22 hingga 05.35 WIB terjadi guguran yang terdengar dari Pos Pengamatan Kaliurang. Gumpalan asap berwarna coklat kehitaman.
Lontaran material berwarna merah hingga ketinggian 1.000 meter dari puncak Merapi teramati dari Pos Selo, Boyolali.
Hujan abu dan pasir halus terjadi di wilayah Deles, Tlogowatu, Kemalang, Balerante, Klaten di Jawa Tengah. Hujan abu juga terjadi di sekitar Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen di daerah Cangkringan, Kaliurang Sleman Yogyakarta.
Hujan abu hingga 7 sampai 14 kilometer dari puncak Merapi ke arah Klaten dan Sleman.
Ratusan masyarakat di Kemalang Klaten mengungsi di Kantor Kecamatan Kemalang dan di daerah Bawukan. Sedangkan masyarakat di Cangkringan mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo.
Saat ini pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing termasuk kelompok rentan, yaitu lansia, ibu menyusui dan anak-anak yang saat itu masih mengungsi di Balai Desa Glagahharjo.(rr)
Berita Terkait
OJK temukan 1.151 aktivitas keuangan ilegal di wilayah Sumbagsel
Senin, 15 April 2024 19:05 Wib
BMKG: Waspadai abu vulkanik ganggu aktivitas penerbangan
Jumat, 5 April 2024 12:28 Wib
Ajak anaklakukan aktivitas fisik 3 jam sehari untuk tumbuh kembangnya
Selasa, 2 April 2024 11:39 Wib
OJK sebut kerugian akibat investasi bodong capai Rp139,6 triliun sejak 2017
Selasa, 26 Maret 2024 10:28 Wib
Orang tua diimbau awasi aktivitas anak cegah korban kejahatan jalanan
Sabtu, 16 Maret 2024 14:47 Wib
Patroli laut cegah kapal trawl
Rabu, 28 Februari 2024 2:09 Wib
Aktivitas sekolah di Muratara terganggu bahkan terhenti akibat banjir
Senin, 15 Januari 2024 18:45 Wib
PVMBG ungkap kondisi terkini Gunung Kerinci
Senin, 15 Januari 2024 10:02 Wib