Pedagang majalah bekas mengeluh sepi pembeli

id majalah bekas, peminat majalah bekas rendah, pedagang majalah bekas mengeluh

Pedagang majalah bekas mengeluh sepi pembeli

Seorang pembeli tengah membaca majalah bekas di lapak penjual majalah bekas di seputar lingkaran Masjid Agung 19 Ilir Palembang (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pedagang majalah bekas di Kota Palembang mengeluh sepi pembeli terutama sejak penggusuran lapak mereka dari bawah Jembatan Ampera.

"Peminat majalah bekas di Kota Palembang kini tak seramai pada awal tahun 90-an terutama sejak digusurnya lapak penjual buku dan majalah bekas dari bawah Jembatan Ampera," kata salah seorang penjual buku bekas, Bambang Irawan, Kamis.

Ia menjelaskan, para pedagang buku dan majalah bekas di bawah Jembatan Ampera setelah digusur kini menyebar ke beberapa titik seperti kawasan tengkuruk dan lingkaran seputar Masjid Agung di 19 Ilir.

Hal itu membuat banyak warga yang tidak tahu dimana harus mendapatkan majalah bekas selain di lapak lama di bawah proyek Jembatan Ampera.

Ia pun membandingkan kondisi pasar majalah bekas pada tahun 1990-an dengan saat ini jauh berbeda.

"Dulu majalah sengaja dibuat bundel karena peminatnya sangat banyak," tukas dia.

Namun, kini meski harganya dibandrol dan terjangkau masyarakat kalangan bawah tetap saja peminatnya tidak seramai dulu.

Saat ini sejumlah penjual majalah membandrol harga majalah bekas sekitar Rp 2.000 hingga Rp3.000 atau harga paling murah berkisar antara Rp 8.000 - Rp10.000.

"Harga itu sebenarnya amatlah terjangkau mengingat majalah baru kini berkisar puluhan ribu rupiah. Tidak rugilah beli majalah bekas," katanya.

Saat ini harapan pria tiga anak bersama rekan penjual majalah lainnya adalah pemerintah mau membuatkan mereka lapak khusus seperti halnya dulu di bawah jembatan Ampera. (FN)


Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.