Palembang (ANTARA Sumsel) - Pembongkaran bangunan sebuah hotel untuk mengubah desain di areal Palembang Sport & Convention Center (PSCC) Palembang pada Senin malam (15/10) tidak ada kaitannya dengan perusahaan konstruksi PT Waskita Karya.
"Pembongkaran bangunan hotel yang dianggap masyarakat roboh sesuai pemberitaan media massa sama sekali tidak ada kaitannya dengan PT Waskita Karya. Jadi masalah itu perlu kami luruskan," kata Kabag Pemasaran PT Waskita Karya (Persero) Tri Hartanto di Palembang, Rabu.
Menurut dia, PT Waskita Karya melaksanakan pembangunan hotel dan pusat perbelanjaan (mal) paket pekerjaan struktur dan arsitektur di kawasan GOR Jl POM IX Palembang.
Itupun pekerjaan pada lahan areal hotel sudah selesai, sehingga PT Waskita Karya telah menyerahterimakan lahan area hotel kepada pihak pemberi tugas PT Griya Inti Sejahtera Insani (PT GISI) sesuai berita acara lapangan pada 28 September 2012.
Setelah itu PT GISI menugaskan kepada kontraktor lain untuk melakukan pembongkaran di area hotel tersebut, karena sebelumnya dalam serah terima antara PT GISI dan PT Waskita Karya juga membuat metode pembongkaran, sehingga saat terjadi pembongkaran bangunan dianggap roboh oleh masyarakat luas dan menjadi konsumsi pemberitaan media massa, katanya.
"Dari proses tersebut PT Waskita Karya sudah melaksanakan pekerjaan pada area tersebut dan sudah diterima dengan baik. Adapun pembangunan dan pembongkaran selanjutnya di area tersebut adalah di luara tanggung jawab kami," kata Hartanto.
Sementara itu, Manajer Proyek Harvest Land Ronald Manurung dalam keterangan terpisah kepada wartawan di Palembang, Selasa (16/10) mengatakan, pembongkaran sisi bagian tengah bangunan Swiss Belhotel di Palembang pada Senin (15/10) sesuai perencanaan kontraktor yang mulai dikerjakan sejak dua pekan lalu.
"Upaya pembongkaran beberapa kolom gedung dilakukan sejak dua pekan lalu, dan Senin (15/10) eksekusinya. Jadi tidak benar peristiwa itu akibat kegagalan kontruksi, karena memang sudah lama direncanakan," kata Ronald.
Ia menjelaskan, pihak manajemen Harvest Land berencana menata ulang desain hotel yang semula berdiri sendiri menjadi terkoneksi dengan Mal Ikon Palembang.
Sebab, pihaknya membutuhkan area bangunan seluas 300 meter persegi yang tanpa tiang pembatas untuk memperindah bagian dalam mal.
"Pembobokan dilakukan dari lantai 4 hingga lantai 8, dengan tinggi 16 meter atau pemotongan dilakukan pada 8 tiang penyangga," ujarnya.
Pekerjaan kontruksi itu dilakukan dengan melubangi tiang penyangga memakai mata bor yang terhubung eskavator.
"Memang material berbentuk plat atau balok akan lebih mudah dihancurkan secara manual, namun karena berbentuk tiang beton penyangga yang sangat berat maka terpaksa memakai eskavator," ujarnya.
Setelah proses tersebut selesai, bangunan pun roboh ke arah sisi depan sehingga tidak menyentuh bangunan pada sisi belakang.
Pekerjaan perobohan bagian sisi gedung itu ditargetkan selesai sebelum malam pada Senin (15/16). Namun, faktor nonteknis menyebabkan tidak terselesaikan sesuai jadwal.
"Semula kami menilai suatu yang biasa saja, tapi setelah ambruk ternyata banyak menyita perhatian masyarakat. Pekerjaan terpaksa dihentikan karena sudah menjelang malam, kami pun tidak mau mengambil risiko," katanya. (ANT-I016)
