Palembang (ANTARA) - Warga Palembang, Sumatera Selatan , menyerbu Operasi Pasar minyak goreng di Pasar Alang-Alang Lebar, Sabtu pagi, yang merupakan kerja sama pemerintah dengan produsen.
Pembeli yang sebagian besar ibu-ibu mengantre untuk membeli dua liter minyak goreng kemasan sederhana merek Fortune senilai Rp27.000. Sedangkan, untuk minyak curah Rp11.500 per liter.
Elma, warga setempat mengatakan dirinya mengantre untuk mendapatkan minyak goreng ini sejak pagi.
“Susah dapat minyak sekarang, kalau pun ada di warung harganya mahal Rp21.000 hingga Rp24.000 per liter. Jadi saya kejar OP ini,” kata Elma yang membeli minyak curah sebanyak 4 liter.
Dalam OP ini pemerintah dan produsen menyediakan sebanyak 7.000 liter minyak goreng jenis kemasan sederhana dan 7 ton minyak goreng jenis curah yang dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Untuk jenis curah, panitia penyelenggara tidak membatasi warga, namun rata-rata mereka membeli sebanyak 4-5 liter sesuai dengan volume maksimal jeriken yang dibawanya.
Julia, warga setempat mengatakan dirinya sudah dua kali mengikuti OP selama terjadi lonjakan harga minyak goreng ini.
“Yang kemarin (OP sebelumnya pada pertengahan Februari) sudah habis. Hari ini saya dapat minyak lagi dari OP, dua liter juga,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan kelangkaan minyak goreng ini diperkirakan masih terjadi hingga Maret karena terjadi kekurangan produksi.
“Dari kebutuhan sebanyak 15 juta ton per bulan di Sumsel, sementara ini baru terpenuhi 10 juta ton,” kata Rizali yang diwawancarai di lokasi tersebut.
Dalam kesempatan ini, beberapa kali petugas mengingatkan warga untuk tertib dalam mengantre dan menerapkan protokol kesehatan. Saat pukul 11.00 WIB, antrean warga semakin mengular.
Operasi Pasar ini juga dipantau oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto.