Dahlan kadang tersinggung baca komentar di twitter

id dahlan iskan, menteri BUMN, twitter dahlan iskan

Dahlan kadang tersinggung baca komentar di twitter

Menteri BUMN Dahlan Iskan. (FOTO Antarasumsel.com/Aw)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Setelah tiga bulan memiliki akun Twitter, Menteri BUMN Dahlan Iskan terkadang tersinggung membaca komentar-komentar miring dan pedas yang ditujukan ke akun @iskan_dahlan, namun perasaan itu hanya sesaat.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan komentar-komentar yang dialamatkan kepadanya sebagai penguji mental dan kesabaran. Komentar itu pun sebagian dari aktivitas perjalanan hidupnya, baik disadari maupun tidak.

"Ujung-ujungnya saya sadari hidup itu indah. Hidup itu harus begini dan begitu. Kita tidak tinggal di surga. Kita masih hidup di dunia," ungkap Dahlan pada acara Indonesia Make Study Award di Jakarta, Selasa.

Ia mencontohkan ketika menulis keinginan mencetak sawah baru seluas 100.000 hektare di akun Twitter-nya, banyak yang mengomentari tulisan itu. Ada yang mempertanyakan realisasi sawah, ketersediaan lahan, hingga kemampuan untuk membuat sawah tersebut.

Selain itu, keinginannya untuk mengatasi kemacetan di Pelabuhan Merak pun turut diramaikan dengan komentar, baik positif maupun negatif. Begitu pula, tulisan Petral Ltd yang akan dibubarkan atau dipertahankan oleh pemerintah.

"Kita tidak perlu tersinggung. Ini sebagai kontrol yang baik. Akan lebih baik ada yang mengawasinya," paparnya.

Ia mengakui teknologi memungkinkan munculnya komentar-komentar, baik yang disenangi maupun tidak disenangi.

Dahlan juga memahami banyak isi Twitter yang aneh-aneh. Bahkan, ada komentar dalam Twitter yang dibayar.

"Bagi saya ini tidak masalah, tergantung manusianya menanggapi hal tersebut," urai Dahlan.

Ia mengklaim tulisan merupakan bagian dari hidupnya. Bahkan, setiap Senin dirinya harus membuat tulisan "Manufacturing Hope".

Mantan Dirut PLN Persero ini menargetkan tulisan tersebut harus selesai dalam waktu tiga jam. Dalam tulisannnya, dia ingin menyampaikan berbagai ide.

"Sampai-sampai di pesawat pun saya selalu menulis. Karena ide ini mau dari atas sampai ke bawah harus diketahui oleh orang banyak," ungkapnya. (ANT-KR-SSB/D007)


Editor: Awi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.