Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada 2025 ini gencar mempromosikan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal dan sosialisasi Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
"Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat khususnya pada anak usia dini," kata Bupati Banyuasin Askolani, di Pangkalan Balai, Banyuasin, Jumat.
Dia menjelaskan, untuk lebih menggencarkan kegiatan itu, pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan bersinergi dengan masyarakat turun ke kawasan permukiman dan sekolah-sekolah.
Melalui upaya tersebut diharapkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat meningkat dan bisa menurunkan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting), katanya.
Menurut dia, khusus untuk menekan angka kasus stunting, pihaknya mengoptimalkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia di bawah lima tahun (balita) yang berpotensi menjadi stunting.
Untuk melakukan pemantauan balita berpotensi stunting, saya menginstruksikan petugas puskesmas dan posyandu aktif turun ke masyarakat.
Dengan pemantauan secara intensif dan pemberian asupan pangan sehat dan bergizi, balita yang terpantau berpotensi stunting bisa dikontrol kondisi kesehatannya serta dapat hidup dan tumbuh normal seperti anak-anak lainnya.
"Untuk memastikan kegiatan pemantauan tersebut berjalan sesuai harapan, saya melakukan monitoring secara langsung," jelas Bupati Askolani.
Banyuasin gencar promosikan penganekaragaman pangan lokal
Bupati Banyuasin Askolani. ANTARA/Yudi Abdullah
