Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengusulkan pembangunan kolam retensi di Jalan Gotong Royong, Kelurahan Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur, guna mencegah banjir.
"Kawasan Gotong Royong ini kerap menjadi langganan banjir setiap tahun saat musim hujan, karena terdapat Ogan mati atau anak sungai yang tak mengalir," kata Wakil Bupati (Wabup) OKU Marjito Bahri di Baturaja, Rabu.
Karena itu pihaknya telah mengusulkan pembangunan anak sungai yang tak mengalir menjadi kolam retensi untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayah setempat.
Pihaknya juga menyampaikan usulan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk pembangunan talud siring di Sungai Bakung sepanjang 1,5 kilometer dengan ketinggian tiga meter dan lebar empat meter.
Proyek-proyek pembangunan ini diusulkan dalam upaya meminimalisir bencana banjir di kawasan Kota Baturaja.
"Beberapa hari lalu Gubernur Sumsel Herman Deru sudah meninjau Ogan mati di Kabupaten OKU untuk dibangun kolam retensi, sekaligus tempat wisata," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan kolam-kolam retensi dan normalisasi sungai perlu dilakukan sehingga ketika curah hujan tinggi dapat mengurangi risiko banjir dan tanah longsor.
Pemkab OKU juga menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan pemetaan penyebab banjir yang sering terjadi di wilayah setempat.
Berdasarkan pengamatan secara fisik, kata dia, kondisi di daerah hulu memang ada permasalahan, yang diduga akibat penggundulan hutan ekstrem hingga menimbulkan bencana banjir yang hampir terjadi setiap tahun.
"Melalui upaya-upaya ini diharapkan Kabupaten OKU dapat bebas dari bencana banjir saat musim hujan," ucapnya.
Kolam retensi dianggap solusi atasi banjir di OKU

Wakil Bupati OKU Marjito Bahri. ANTARA/Edo Purmana