Menurut dia, tanah longsor yang terjadi di Desa Taba Padang ini akibat tingginya curah hujan yang turun di wilayah itu, sehingga tebing setinggi 20 meter di lokasi ini longsor. Akibat kejadian itu Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel atau Jalan Lintas Curup-Kota Lubuklinggau sempat lumpuh total hingga tujuh jam.
"Saat kejadian pertama pada 17 Maret 2025 lalu sempat menyebabkan satu kendaraan boks terjebak oleh timbunan material longsor sepanjang 150 meter dengan ketebalan 3 meter, beruntung dalam kejadian itu tidak memakan korban jiwa dan kendaraannya berhasil dievakuasi beberapa jam kemudian," terangnya.
Kasat Lantas Polres Rejang Lebong AKP Wiyanto menyatakan pihaknya melakukan sistem buka tutup di jalur mudik yang terkena longsor, dimana petugas mengatur kendaraan yang datang dari arah Kota Lubuklinggau, Sumsel, menuju Bengkulu bergantian dengan kendaraan yang datang dari arah sebaliknya.
"Situasi di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, tepatnya di lokasi longsor Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang saat ini sudah bisa dilalui kendaraan di dua lajur," kata AKP Wiyanto.
Petugas Polres Rejang Lebong, tambah dia, selain melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi titik longsor juga mengawal kendaraan pengangkut BBM yang datang dari Kota Lubuklinggau guna didistribusikan ke kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
BPBD Rejang Lebong evakuasi material tanah longsor di jalur mudik

Alat berat BPBD Rejang Lebong tengah menyingkirkan material tanah longsor yang terjadi di jalur mudik yang berada di Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel, tepatnya di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Kamis, (3/4/2025). ANTARA/Nur Muhamad